Renovasi Masjid Agung Tegal Dikritik Sejarawan  

Reporter

Kamis, 9 April 2015 05:31 WIB

Ilustrasi masjid. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

TEMPO.CO , Tegal: Rehabilitasi Masjid Agung Kota Tegal menuai kritik dari sejarawan Kota Tegal, Wijanarto. "Proses konservasi Masjid Agung semakin kehilangan spirit historisnya," kata Wijanarto kepada Tempo pada Rabu, 8 April 2015.

Rehabilitasi Masjid Agung Kota Tegal dikerjakan PT Ritter Dinamika dari Jakarta Barat dengan nilai kontrak Rp 9,5 miliar. Biaya itu sumbernya dari dana hibah Pemerintah Kota Tegal. Dana hibah Rp 10 miliar dari APBD 2014 diserahkan kepada Yayasan Masjid Agung Kota Tegal pada 12 Desember 2014.

Dari gambar desain yang dipampang di pagar depan Masjid Agung, rehabilitasi akan mengubah drastis penampilan luar salah satu ikon Kota Tegal itu. Masjid yang semula hanya memiliki satu menara itu juga akan dirombak menjadi bangunan baru lengkap dengan empat menara megah di tiap sudutnya.

Kendati demikian, atap masjid yang terdiri dari dua bagian tetap dipertahankan alias tidak diganti kubah. Pada kurun 1935 hingga 1985, Wijanarto mengatakan, bentuk Masjid Agung Kota Tegal mirip dengan Masjid Agung Demak, salah satu masjid tertua di Indonesia.

"Masjid Agung Kota Tegal beberapa kali mengalami proses konservasi. Arsitektur klasiknya mulai tergerus setelah pemugaran pada 1985 hingga sekarang," kata Wijanarto. Masjid Agung yang berada tepat di barat Alun-alun Kota Tegal itu dibangun pada 1825 oleh penghulu pertama di Kota Tegal, Kyai Abdul Aziz.

Menurut Wijanarto, Masjid Agung dan Alun-alun termasuk landmark Kota Tegal selain Pendopo Ki Gede Sebayu di kompleks Balai Kota Tegal. Meski Undang Undang Cagar Budaya memperkenankan proses konservasi terhadap bangunan bersejarah, Wijanarto berujar, rehabilitasi Masjid Agung musti mengusung semangat untuk mengembalikan khazanahnya sebagai ikon dan landmark Kota Tegal.

"Jangan sampai bangunannya menjadi bagus tapi cacat historis. Zona inti masjid musti dipertahankan agar Kota Tegal tidak amnesia sejarah," ujar Wijanarto.

Wijanarto berharap rehabilitasi itu juga melibatkan arsitek yang memahami lanskap sejarah budaya Masjid Agung agar nilai historisnya tetap terjaga.

Melalui rilis yang dilansir Bagian Humas dan Protokoler Setda Pemkot Tegal, Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno mengatakan rehabilitasi itu bertujuan meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam beribadah dan melaksanakan kegiatan keagamaan lain di Masjid Agung.

Ihwal kekhawatiran rehabilitasi bakal menghilangkan spirit historis Masjid Agung, Sekretaris Yayasan Masjid Agung Kota Tegal Abdul Hayyik mengatakan zona inti tetap dipertahankan seperti aslinya. "Seperti mustaka (atap limas), daun pintu, dan jendela," kata Abdul.

Abdul menambahkan, dalam buku tentang sejarah Masjid Agung, Masjid Agung sudah beberapa kali mengalami perbaikan sejak 1909 hingga 1983. Perbaikan itu meliputi pendirian menara, perluasan serambi, kolam wudlu, hingga serambi bertingkat.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

8 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Tegal yang Enak dan Murah

16 hari lalu

8 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Tegal yang Enak dan Murah

Berikut ini beberapa rekomendasi oleh-oleh khas Tegal yang bisa Anda beli. Salah satu yang cukup terkenal adalah teh poci.

Baca Selengkapnya

Bantah Ambil Alih Gedung KNPI di Rawamangun, Dispora DKI: Bangunan Itu Memang Punya Kami

21 November 2023

Bantah Ambil Alih Gedung KNPI di Rawamangun, Dispora DKI: Bangunan Itu Memang Punya Kami

Dispora DKI memutuskan untuk berkantor bersama KNPI pada tahun 2024, karena masih ada dua lantai yang kosong di gedung itu.

Baca Selengkapnya

Polres Tegal Tangguhkan Penahanan Sopir dan Kernet Bus Terguling di Guci

24 Mei 2023

Polres Tegal Tangguhkan Penahanan Sopir dan Kernet Bus Terguling di Guci

Polisi menetapkan sopir bus dan kernetnya sebagai tersangka kelalaian mengakibatkan kecelakaan bus terguling masuk sungai di tempat wisata Guci.

Baca Selengkapnya

BRIN Bicara Renovasi Ruang Dewan Pengarah Rp 6 M, Termasuk Kamar Tidur Megawati

17 Juli 2022

BRIN Bicara Renovasi Ruang Dewan Pengarah Rp 6 M, Termasuk Kamar Tidur Megawati

BRIN menjelaskan renovasi ruang kerja Ketua Dewan Pengarah Megawati Soekarnoputri dan 9 pengarah lain yang menelan biaya Rp 6 miliar

Baca Selengkapnya

Cerita Kiprah Perempuan Pantura dari Balik Lensa

14 Juni 2022

Cerita Kiprah Perempuan Pantura dari Balik Lensa

Lima tokoh perempuan dipilih menjadi pemeran utama pameran foto dengan tajuk "Kiprah Perempuan Pesisir".

Baca Selengkapnya

2 Cara Hitung Rancangan Anggaran Biaya Bangun dan Renovasi Rumah

19 April 2022

2 Cara Hitung Rancangan Anggaran Biaya Bangun dan Renovasi Rumah

Agar membangun termasuk renovasi rumah, dapat berjalan sebagaimana mestinya, maka dibutuhkan Rancangan Anggaran Biaya (RAB).

Baca Selengkapnya

Tips Menghitung Biaya Renovasi Rumah

19 April 2022

Tips Menghitung Biaya Renovasi Rumah

Renovasi rumah perlu anggaran biaya. Berikut tips yang dapat membantu Anda dalam menghitung biaya renovasi rumah.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Angkat Bicara soal Renovasi Ruang Kerja Nadiem Makarim Rp5 Miliar

10 September 2021

Kemendikbud Angkat Bicara soal Renovasi Ruang Kerja Nadiem Makarim Rp5 Miliar

Kemendikbud menyatakan renovasi itu bukan untuk ruang Nadiem Makarim, tapi keseluruhan lantai 2 Gedung A.

Baca Selengkapnya

Buntut Konser Dangdut Kota Tegal, Kapolda Jateng: Patuhi Protokol Kesehatan

30 September 2020

Buntut Konser Dangdut Kota Tegal, Kapolda Jateng: Patuhi Protokol Kesehatan

Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi mengimbau masyarakat taat terhadap protokol kesehatan pasca insiden konser dangdut di Kota Tegal.

Baca Selengkapnya

Buntut Konser Dangdut, Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Terancam 1 Tahun Penjara

30 September 2020

Buntut Konser Dangdut, Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Terancam 1 Tahun Penjara

Kepolisian Daerah Jawa Tengah menetapkan Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Wasmad Edi Susilo menjadi tersangka karena menggelar konser dangdut.

Baca Selengkapnya