Dianggap Langgar Kode Etik, Koran Kedaulatan Rakyat Didemo  

Reporter

Senin, 6 April 2015 14:07 WIB

Mantan Bupati Bantul, Idham Samawi. TEMPO/Suryo Wibowo.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Belasan aktivis antikorupsi mendatangi kantor koran Kedaulatan Rakyat di Jalan Margo Utomo, Yogyakarta, Senin, 6 April 2015. Mereka memprotes sejumlah pemberitaan yang membela tersangka korupsi.

Para aktivis itu mencatat ada 13 berita di halaman utama koran paling besar di Daerah Istimewa Yogyakarta itu yang isinya membela tersangka korupsi dana hibah Persiba Rp 12,5 miliar. Mereka akan mengadukan koran itu ke Dewan Pers.

"Mulai 12 Maret hingga 28 Maret berita bertubi-tubi di halaman satu. Kami menduga ada pelanggaran Undang-Undang Pers karena tidak berimbang," kata Tri Wahyu K.H., koordinator Gerakan Anti-Korupsi Yogyakarta, di depan kantor Kedaulatan Rakyat, Senin, 6 April 2015.

Aktivis antikorupsi menyoroti pemberitaan-pemberitaan itu melanggar kode etik jurnalistik. Sebab, peranan pers adalah kontrol media sosial yang dimandatkan oleh Undang-Undang Pers yaitu mencegah korupsi, kolusi, dan nepotisme serta penyimpangan kekuasaan lainnya.

Dalam pasal 1 kode etik jurnalistik disebutkan, wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beretiket buruk. Dalam kaitan pemberitaan, salah satu tersangka korupsi Persiba, M. Idham Samawi, mempunyai hubungan dekat dengan Kedaulatan Rakyat.

Direktur utama koran itu adalah Gun Nugroho Samawi, yang merupakan kakak kandung Idham. Mayoritas saham dimiliki oleh keluarga besar Samawi. "Kami menduga redaksi KR (Kedaulatan Rakyat) sulit bersikap independen dalam kasus itu," kata Tri.

Pemimpin Redaksi Kedaulatan Rakyat Octo Lampito menyatakan, demonstrasi itu justru mencederai kebebasan pers. Seharusnya jika mereka keberatan soal pemberitaan bisa berdialog dengan redaksi. Ia mengaku tidak membentuk tim khusus dalam pemberitaan kasus Persiba itu.

"KR menyuarakan rakyat, misalnya tanyakan ke wali kota yang menyuarakan itu. Mereka berhak bicara juga kan. Kalau mereka (aktivis) ke Dewan Pers silakan, kami siap menghadapi," kata Octo.

MUH. SYAIFULLAH

Berita terkait

Diberitakan Ditangkap, Bambang Widjojanto Ajukan Hak Koreksi ke Poskota

11 Agustus 2022

Diberitakan Ditangkap, Bambang Widjojanto Ajukan Hak Koreksi ke Poskota

Bambang Widjojanto membantah ditangkap polisi seperti yang diberitakan Poskota.co.id

Baca Selengkapnya

Kasus Setya Novanto, Metro TV Tak Toleransi Pelanggar Kode Etik

17 November 2017

Kasus Setya Novanto, Metro TV Tak Toleransi Pelanggar Kode Etik

Direksi, kata Bosco, akan memberi sanksi kepada wartawannya jika terbukti terlibat menghalangi proses hukum kasus Ketua DPR RI Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Jurnalisme Tempo: Obyektivitas atau Bobot Politik?

7 Agustus 2017

Jurnalisme Tempo: Obyektivitas atau Bobot Politik?

Sejauh mana Tempo mampu menjaga netralitas atau obyektivitas pemberitaannya sepanjang pemberitaan pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017 yang telah membelah Jakarta? Bisakah obyektivitas pemberitaan ala Tempo membantu pemilih untuk memilih secara benar bagi masa depan Jakarta?

Baca Selengkapnya

Dewan Pers: Jangan Layani Permintaan THR dari Pers  

16 Juli 2015

Dewan Pers: Jangan Layani Permintaan THR dari Pers  

Hanya ada tiga organisasi wartawan yang diakui Dewan Pers

Baca Selengkapnya

Kasus Pemred Jakarta Post Diserahkan ke Dewan Pers  

6 Januari 2015

Kasus Pemred Jakarta Post Diserahkan ke Dewan Pers  

Pemimpin Redaksi The Jakarta Post tak jadi diperiksa pada Rabu, 7 Januari 2015.

Baca Selengkapnya

Polda Stop Kasus Jakarta Post bila Mediasi Sukses  

18 Desember 2014

Polda Stop Kasus Jakarta Post bila Mediasi Sukses  

Penyidik lebih mengedepankan Undang-Undang Pers sehingga mempersilakan Dewan Pers untuk menyelesaikan kasus tersebut dengan cara mediasi.

Baca Selengkapnya

Pilpres, Media di Indonesia Mengkhawatirkan  

13 Juli 2014

Pilpres, Media di Indonesia Mengkhawatirkan  

"Membuat publik tak percaya."

Baca Selengkapnya

Ini Surat Terbuka Jurnalis RCTI untuk Hary Tanoe

26 Juni 2014

Ini Surat Terbuka Jurnalis RCTI untuk Hary Tanoe

"Asumsi 'semua juga tahu' tak berlaku dalam karya jurnalistik."

Baca Selengkapnya

Gubernur Sumut Tantang Jurnalis Adu Fisik

25 Juni 2014

Gubernur Sumut Tantang Jurnalis Adu Fisik

Diwawancarai dana bagi hasil belum dibayarkan Pemprov Sumut sebesar Rp 2,2 triliun ke pemerintah kabupaten/kota.

Baca Selengkapnya

Wartawan Adukan Pegawai Kominfo Sampang ke Polisi  

6 Mei 2014

Wartawan Adukan Pegawai Kominfo Sampang ke Polisi  

Entah bercanda atau serius, YP melontarkan pernyataan bernada melecehkan.

Baca Selengkapnya