2 Skandal Heboh yang Bisa Bikin Najib Razak Turun Takhta

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 5 April 2015 14:15 WIB

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dan istri.

TEMPO.CO, Jakarta - Senator Dewan Rakyat Malaysia Chua Tian Chang mengatakan pemerintahan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak sedang berada di ujung tanduk. Pasalnya, terdapat dua skandal besar di Negeri Jiran yang mengarah pada keterlibatan Najib.

"Rakyat sekarang sedang cemas dan menginginkan pemerintahan Najib berakhir. Kondisinya seperti Indonesia menjelang kejatuhan mantan Presiden Soeharto," ujar Chua saat berkunjung ke kantor redaksi Tempo di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ahad, 5 April 2015.

Dua skandal besar yang menghebohkan publik Malaysia itu adalah:


1. 1MDB-Gate

Skandal pertama, dugaan korupsi di 1 Malaysia Development Berhad (1MDB), badan usaha milik negara Malaysia. Perseroan itu terbelit utang hingga US$ 11 miliar atau sekitar Rp 142 triliun untuk investasi sejumlah proyek dan kerja sama luar negeri di banyak tempat. "Ternyata selama 5 tahun sebagian besar proyek tidak berjalan," ujar Chua.

Proyek pertambangan dijalin dengan beberapa negara, seperti Kazakstan dan Mongolia, tapi dua negara ini menampik kabar tersebut. Selain itu, perusahaan patungan 1MDB dengan Petro Saudi International Ltd untuk investasi asing juga diduga bodong. Pembayaran utang ini membebani anggaran negara. Tercatat, pemerintah Malaysia menanggung 14 persen utang 1MDB.

Pertanggungjawaban Najib dalam kasus ini turut menyetujui penggelontoran 14 persen uang tersebut. Najib merangkap jabatan sebagai Menteri Keuangan Malaysia. Kecurigaan adanya penyelewengan semakin bertambah setelah diketahui uang pinjaman 1MDB ini ditaruh di Kepulauan Cayman. Daerah ini terkenal sebagai surga pencucian uang para koruptor.

Saat ini, kata Chau, proyek 1MDB sedang diaudit oleh auditor independen. "Kita tunggu saja hasilnya."


2. Kasus Pembunuhan Model Mongolia

Dugaan ini berawal dari kasus pembunuhan model berkewarganegaraan Mongolia, Altantuya Shaariibuu, yang menyeret mantan ajudan Najib, Sirul Azhar Umar, ke sanksi tiang gantungan. Altantuya, yang diduga mempunyai hubungan kasih dengan sahabat Najib, Abdul Razak Baginda, dibunuh pada Oktober 2006 di Selangor, Malaysia.

Najib membantah terlibat dalam pembunuhan ini. Menurut dia, saat pembunuhan terjadi, Sirul tidak lagi menjadi ajudannya. Namun, kata Chau, sulit mempercayai ucapan Najib lantaran penyelidikan tidak menemukan motif pembunuhan oleh Sirul. Si pembunuh diketahui tidak mempunyai hubungan apa pun dengan korban. Dia hanya punya hubungan dengan sang Perdana Menteri.

Chau mengemukakan, dengan porsi partai pemerintah di parlemen yang mayoritas saat ini, sulit mengajukan mosi pemakzulan terhadap Najib. "Saat ini kami sedang bergerilya ke masyarakat mencari dukungan, termasuk ke Indonesia. Najib harus sesegera mungkin turun takhta," ujar Chau.

ROBBY IRFANY


Berita terkait

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

2 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

Satgas Damai Cartenz menyimpulkan KKB membunuh Boki Ugipa setelah melihat ancaman ke keluarganya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

2 jam lalu

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

Sebelumnya ledakan serupa terjadi sekitar 18.40 waktu Indonesia tengah, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

14 jam lalu

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

Selain kasus pembunuhan Vina di Cirebon, ada sejumlah kasus kematian yang masih menjadi misteri dan belum diusut tuntas.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

15 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

16 jam lalu

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP

Baca Selengkapnya

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

20 jam lalu

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

21 jam lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.

Baca Selengkapnya

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

1 hari lalu

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova

Baca Selengkapnya

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

1 hari lalu

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

1 hari lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya