Cegah Perekrutan ISIS, Menteri Hanif Pantau TKI di Turki  

Reporter

Kamis, 26 Maret 2015 00:30 WIB

Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri (kanan), menyapa wartawan sebelum memasuki pesawat kepresidenan di Bandara Internasional Halim Perdanakusumah, Jakarta, 5 Februari 2015. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Ponorogo - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan pihaknya intens memantau para tenaga kerja asal Indonesia di Tukri dan Suriah. Upaya ini dilakukan untuk mencegah mereka direkrut menjadi pengikut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"TKI yang di sana terus dipantau. Atase tenaga kerja terus membangun komunikasi dengan mereka," kata Hanif saat berkunjung ke Ponorogo, Rabu, 25 Maret 2015.

Menurut dia, hingga saat ini ada beberapa warga Indonesia yang bekerja di Turki dan Suriah, meskipun jumlahnya tidak banyak. Saat ditanya jumlah riilnya, Hanif mengaku tidak hafal lantaran tidak membawa data tertulis.

"Datanya saya lupa, yang jelas tidak banyak," ujar Hanif setelah menyerahkan asuransi kecelakaan kepada keluarga Yuni Indah, tenaga kerja Indonesia di Singapura asal Ponorogo yang menjadi korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501.

Kendati jumlah tenaga kerja Indonesia di Turki dan Suriah sedikit, menurut Hanif, kemungkinan mereka bergabung ISIS tetap ada. Sebab, warga Indonesia di luar negeri, terutama Timur Tengah, menjadi incaran untuk direkrut menjadi pengikut ISIS.

"Kalau modus-modus seperti itu mungkin saja ada. Maka, Kementerian Ketenagakerjaan dan BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI) betul-betul mewaspadai kasus seperti itu," kata Hanif.

Apabila ada tenaga kerja legal yang menjadi pengikut ISIS, Hanif yakin akan mudah terlacak. Sebab, mereka telah terdata di Dinas Tenaga Kerja kabupaten/kota tempat asalnya dan BNP2TKI. Selain itu, mereka mengikuti pelatihan dan diberangkatkan oleh penyalur resmi.

Jika ada tenaga kerja yang menjadi pengikut paham radikal, Hanif menegaskan, mereka bukan yang berangkat ke luar negeri dengan memenuhi prosedur pemerintah. "Sekali lagi, menjadi TKI itu harus melalui proses rekrutmen, asuransi yang merupakan jalur pemerintah. Tidak semua orang yang ke luar negeri adalah TKI," kata dia.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

22 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

41 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

42 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

50 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

51 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

53 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

53 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

53 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

54 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

54 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya