Personel Densus 88 Mabes Polri melakukan penggrebekan di rumah terduga teroris jaringan ISIS di Jalan Perdana Blok B No 3, Petukangan Selatan, Jakarta Selatan, 22 Maret 2015. Penggerebekan dilakukan berkaitan dengan penangkapan penyewa rumah bernama Aprimul Hendri, 41 tahun. ANTARA/Alinuddin
TEMPO.CO, Padang- Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat Brigadir Jenderal Bambang Sri Herwanto mengatakan akan melacak jaringan terduga pengikut kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah, Aprimul Hendri yang ditangkap Kepolisian Resort Jakarta Selatan.
Aprimul diketahui berasal dari Sumatera Barat. Dari foto kopi kartu tanda penduduknya, dia tinggal di Jalan Bukit Apit 5 C RT 003 RW 001 Kelurahan Bukit Apit Buhun, Kecamatan Guguk Panjang , Kota Bukittinggi Sumatera Barat.
Sebelumnya, Kepolisian Resor Jakarta Selatan menggeledah sebuah rumah di Jalan Perdana, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Sabtu, 21 Maret 2015. Rumah bercat merah muda berlantai dua ini diketahui merupakan tempat tinggal Aprimul, yang diduga masuk dalam jaringan ISIS.
"Kami akan lacak ke alamat tersebut untuk mencari informasi latar belakang yang bersangkutan," ujarnya Senin 23 Maret 2015.
Menurut dia, identifikasi ini untuk mengetahui aktivitas Aprinul selama di Sumatera Barat. "Kita akan petakan dan identifikasi. Bagaimana kehidupan yang bersangkutan di wilayah tersebut," ujarnya.
Bambang mengaku, hingga sekarang ini pergerakan ISIS belum terpantau di Sumatera Barat. Belum ada informasi secara matang terkait dengan jaringan tersebut.
Namun, kata Bambang, kepolisian tetap waspada agar jaringan ini tak berkembang di wilayah hukumnya. "Jangan sampai lengah. Apabila ada yang mencurigakan, masyarakat diharapkan segera menginformasikannya ke polisi. Supaya kita bisa mencegahnya sejak dini," ujarnya.
Menurutnya, antisipasi sudah dilakukan dengan bekerjasama dengan masyarakat dan komunitas-komunitas yang ada.