Konflik Golkar, Fahri Hamzah Abaikan Protes Kubu Agung

Reporter

Senin, 23 Maret 2015 14:14 WIB

Ketua Umum DPP Partai Golkar versi Munas Ancol, Agung Laksono, bersama wakil ketua Priyo Budi Santoso dan Sekjen Zainudin Amali, saat melakukan pertemuan tertutup dengan ketua umum Partai Nasdem Surya Paloh, di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, 11 Maret 2015. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Konflik Partai Golkar berlanjut hingga ke Dewan Perwakilan Rakyat. Kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie sama-sama mengirimkan surat ke pimpinan DPR berisi penjelasan posisi masing-masing di parlemen.

Ketua Fraksi Golkar versi Munas Ancol, yang biasa disebut kubu Agung, Agus Gumiwang Kartasasmita, memaksa pemimpin DPR membacakan surat dari kubunya. Surat itu berisi pemberitahuan perombakan struktur Fraksi Partai Golkar yang kini diketuai Agus Gumiwang dan Sekretaris Fayakhun Andriadi.

"Saya ingin pimpinan juga membacakan surat pergantian struktural fraksi dari DPP Golkar. Surat itu benar sudah masuk karena saya pegang tanda terimanya. Kalau tidak mau dibacakan, saya menggunakan hak berbicara saya," kata Agus dalam sidang paripurna di gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 23 Maret 2015.

Sekretaris Fraksi Partai Golkar kelompok Aburizal, Bambang Soesatyo, ikut meneriakkan interupsi. Ia meminta pemimpin DPR tak mengambil sikap apa pun sampai ada keputusan hukum tetap. "Kami sedang mengajukan gugatan ke PTUN dan ke pengadilan terkait surat Menteri Hukum dan HAM," ujarnya.

Wakil Ketua DPR yang memimpin sidang, Fahri Hamzah, menolak membacakan surat dari DPP Golkar kubu Agung dengan alasan surat itu belum diterimanya. Menurut Fahri, surat yang masuk ke Sekretariat Jenderal DPR harus dibawa ke rapat pimpinan sebelum dibahas dalam paripurna. Apalagi, menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera ini, pemimpin DPR juga menerima surat dari DPP Golkar kubu Aburizal Bakrie. Fahri berkeras menolak membacakan surat.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan surat dari kubu Aburizal berisi permintaan kepada pemimpin DPR agar tidak mengambil sikap apa pun soal perubahan struktural fraksi hingga ada kekuatan hukum tetap. "Kami tentu tak bisa mengambil sikap apa pun hingga ada putusan pengadilan yang sah dan mengikat," kata politikus Partai Gerindra ini seusai sidang paripurna.

PKS dan Gerindra dekat dengan kubu Aburizal dalam koalisi partai-partai non-pemerintah. Sedangkan kubu Agung sejak kampanye pemilihan presiden menyatakan mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla. Akibat dukungan itu, sejumlah kader Golkar dipecat termasuk Agus Gumiwang. Aburizal pun mendekat ke Istana melalui Kepala Staf Presiden Luhut Binsar Panjaitan, sedangkan kelompok Agung lengket dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

INDRI MAULIDAR

Berita terkait

Airlangga Sebut Golkar akan Usung Emil Dardak Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim

1 hari lalu

Airlangga Sebut Golkar akan Usung Emil Dardak Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim

Khofifah mengatakan mengaku nyaman dan produktif bekerja sama dengan Emil Dardak, yang menjadi wakil gubernur mendampingi dia.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

20 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

31 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

39 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

40 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

40 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

41 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

44 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

50 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

50 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya