Materi Radikal di Buku Agama, Anies: Saya Kaget Membacanya

Reporter

Editor

Elik Susanto

Jumat, 20 Maret 2015 20:49 WIB

Anies Rasyid Baswedan. TEMPO/Jacky Rachmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menduga beredarnya buku Pendidikan Agama Islam yang mencantumkan materi radikal akibat persiapan penyusunannya terburu-buru. Bahan ajar Kurikulum 2013 yang kontennya dimasukkan dalam materi pelajaran kelas XI SMA itu memang tak pantas. Sebab, di dalamnya menyebutkan orang yang tidak menyembah Allah bisa dibunuh karena kafir.

"Ini contoh bila buku ditulis secara tergesa-gesa dan belum disiapkan dengan baik," kata Anies Baswedan sambil menunjukan buku bersampul hijau itu kepada wartawan di Gedung E Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, Jumat, 20 Maret 2015.


Anies juga menduga proses pembuatan buku tidak dikaji dengan benar. Para penyusunnya hanya fokus untuk menyelesaikan sesuai target dan cepat didistribusikan ke seluruh Indonesia. "Akhirnya kualitas buku yang dikompromikan. Sebanarnya itu tidak boleh," ujar mantan Rektor Universitas Paramadina Jakarta ini.


Anies mengaku sudah melihat konten buku yang menuai kecaman banyak kalangan ini. Ia juga mencorat coret serta menandakan halaman yang dinilainya tidak pantas dan memiliki konten mengkhawatirkan untuk dibaca oleh anak sekolah. "Saya saja sampai kaget membaca isinya," katanya.

Persiapan yang tergesa-gesa itu juga yang menjadi salah satu alasan Anies untuk menerapkan Kurikulum 2013 pada sebagian kecil sekolah. Anies sangat khawatir konten buku pada mata pelajaran lain juga berisi materi yang salah. "Ini karena buku agama yang banyak dibaca yang baru ketahuan. Bagaimana dengan buku matematika atau fisika?," katanya.

Buku yang bermasalah itu berjudul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas XI SMA itu ditemukan di salah satu SMA di Jombang, Jawa Timur. Buku yang disusun Musyawarah Buru Mata Pelajaran tersebut pada halan 78 tertulis, orang yang tidak menyembah Allah adalah nonmuslim dan kafir boleh dibunuh. Dalam buku itu juga menceritakan tentang romantisme sepasang manusia.

Anies memerintahkan untuk menarik peredaran buku itu di seluruh Indonesia. Ia juga meminta untuk mengkaji lebih dalam substansi yang diajarkan buku itu. Tempo telah membandingkan materi dalam buku Kumpulan Lembar Kerja Peserta Didik dengan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, dan hasilnya sama persis. Dalam buku terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, materi kontroversial itu terdapat pada halaman 170. Sedangkan dalam buku Kumpulan Lembar Kerja terletak pada halaman 78.

MITRA TARIGAN | ISHOMUDIN

Berita terkait

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

2 jam lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

1 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

1 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

1 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

1 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

1 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

1 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

Ketum NasDem Surya Paloh tak menghadiri acara silaturahmi Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

3 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya