Gabung ISIS, Pemerintah Akan Keluarkan Perpu

Reporter

Kamis, 19 Maret 2015 02:52 WIB

Chep Hernawan, Ketua Umum Gerakan Reformis Islam Cianjur, yang merupakan mantan Panglima ISIS. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Kepolisian RI Badrodin Haiti mengatakan pemerintah akan membuat Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) yang mengatur tindakan terhadap Warga Negara Indonesia yang bergabung ke Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Tapi ia belum mengetahui gambaran kebijakan seperti apa yang bakal dirancang.

"Bisa Perpu, bisa merevisi UU antiteror. Belum tahu kapan karena rapatnya baru hari ini dengan Menkopolhukam," kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 18 Maret 2015.

Beleid tersebut dilatarbelakangi banyaknya WNI yang bergabung ke ISIS dengan leluasa tanpa pembatasan. Akibatnya, setiap warga negara yang tidak mempunyai rekam jejak kasus pidana dapat bepergian ke mana saja, termasuk ke negara tujuan ISIS. Di antaranya seperti Iraq, Suriah, Yaman, Yordania, Turki, Mesir, dan sebagainya.

Badrodin mencontohkan sembilan WNI terindikasi ISIS yang tertangkap di Malaysia. Hanya satu di antara mereka yang mempunyai kasus masa lalu, sehingga yang lainnya dilepaskan begitu saja tanpa ada sanksi.


Ia berujar kebanyakan WNI yang bergabung ke ISIS karena ditawarin kehidupan yang layak dengan gaji yang besar. "Tapi, riilnya kami belum tahu."

Polisi, kata Badrodin, kesulitan mengungkap WNI terdeteksi ISIS meski tujuannya sudah jelas ke Irak atau Suriah. Sebab, di sana terdapat beberapa milisi seperti Al Qaeda dan Al Nusra.

"Jadi, nanti akan kita godok soal aturan terorisme dan milisi itu. Tapi, ini baru usulan, belum tentu diterima juga," ujar calon Kepala Kepolisian RI itu. "Kita juga berpikir bagaimana caranya supaya jaringan mereka tidak berkembang, bagaimana yang di luar negeri bisa kembali."

DEWI SUCI RAHAYU

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya