Gabung ISIS, Pemerintah Kaji Pencabutan Warga Negara  

Reporter

Rabu, 18 Maret 2015 22:48 WIB

Anak Diduga Gabung ISIS, Sang Ayah Tenggak Racun

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengatakan pihaknya tengah mengkaji kebijakan mencabut kewarganegaraan masyarakat yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Namun, dalam Undang-Undang Kewarganegaraan, Indosia tak mengenal istilah stateless atau orang yang tidak punya kewarganegaraan.

"Karena itu, tak mungkin pemerintah mencabut paspor. Mungkin kita membuat kebijakan cegah tangkal dulu," kata Yasonna di Kantor Kepresidenan, Rabu 18 Maret 2015.

Yasonna mengatakan beberapa negara menerapkan pencabutan status kewarganegaan saat warga mereka bergabung dengan kelompok teroris.

Sedangkan pemerintah Indonesia bisa mencabut kewarganegaraan warganya yang ikut berperang membela negara lain. Musababnya, itu artinya mereka membela tanah air negara lain.

"Tapi mereka kan bukan dalam keadaan perang. Hanya akan masuk ke Suriah," katanya.

Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman mengaku pemerintah masih berharap akan adanya beleid yang tegas untuk menghadapi pelaku dan tindakan teror serta radikal. Marciano berharap pemerintah dan DPR segera membuat beleid tersebut.

"Kalau seperti sekarang, pemerintah tidak mudah menindaknya," kata Marciano di Kantor Kepresidenan, Rabu, 18 Maret 2015.

Menurut Marciano, beberapa negara lain sudah tegas mengatur masalah itu dalam sebuah undang-undang. Isinya, kata dia, warga negara yang jelas-jelas keluar dari negara lalu bergabung dengan kelompok terlarang di negara lain, negara itu berhak mencabut kewarganegaraannya.

"Maka, terhadap mereka yang telah kembali setelah bergabung dengan kelompok radikal, negara bisa menindaklanjuti," katanya.

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya