Tari Arizona Dibunuh, Jejaknya Hilang Sejak Tengah Hari  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 18 Maret 2015 02:43 WIB

Tari Arizona, pegawai Pengadilan Tinggi Pontianak, yang menjadi korban pembunuhan. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Pontianak - Teka-teki di balik cerita pembunuhan Tari Arizona sedikit demi sedikit terkuak. Penyelidik kepolisian berupaya keras merangkai setiap potongan informasi yang diperoleh dari keterangan saksi dan alat bukti terkait dengan kematian pegawai Pengadilan Tinggi Pontianak itu.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Pontianak Komisaris Andi Yul mengatakan, timnya berupaya merekonstruksi kegiatan Tari sejak ia meninggalkan kantornya Selasa, pukul 12.00 WIB, hingga ditemukan tewas, Rabu pagi, 11 Maret 2015.

Dari 16 saksi yang dimintai keterangan, kata Andi Yul, salah satunya mengaku bahwa Tari sempat mencuci sepeda motornya. Motor itu ditinggal, dan ia diantar pulang tukang cuci motor ke rumahnya. "Kami masih ingin memastikan apakah sore hari atau Senin sebelum kematiannya," ujar Andi, Senin, 16 Maret 2015.

Tari ditemukan tewas mengenaskan nyaris tanpa busana di kediamannya, Jalan Tani Makmur, Kota Baru, Pontianak Selatan, Rabu, 11 Maret 2015, pukul 07.24 WIB. Penyelidik menemukan Tari telungkup di ruang tamu dengan tengkorak remuk berlumuran darah dan mulut dililit lakban.

Tim penyelidik menemukan fakta sejumlah barang berharga milik Tari hilang, termasuk dua ponsel dan satu unit sepeda motor Yamaha Mio. Namun, Andi Yul enggan memastikan bahwa motif pembunuhan janda berusia 25 tahun ini adalah perampokan.

"Hanya karena ada motor yang hilang, dan kemudian ada saksi mahkota yang belum ditemukan, tidak serta-merta saksi ini adalah pelakunya," katanya. Saksi mahkota ini, menurut Komisaris Andi Yul, merupakan orang terakhir yang bertemu dengan korban.

Hingga kini saksi tersebut belum ditemukan. Hasil olah tempat kejadian, kata Andi Yul, belum bisa diungkapkan kepada publik. Namun, dia memastikan, asumsi bahwa Tari dan seseorang makan bersama saat malam sebelum pembunuhan, sudah gugur.

Menurut dia, polisi menemukan ada dua sisa bungkusan di kediaman Tari. Namun, nasi bungkus ini dibeli pada Senin, atau dua hari sebelum Tari terbunuh. "Kemungkinan sisanya tidak sempat dibereskan, mengingat korban tinggal sendiri," ucap Andi Yul.

Andi Yul menjelaskan, barang bukti itu sudah diuji di laboratorium forensik. Hasil uji barang bukti ini, katanya, diperkuat dengan keterangan sebuah rumah makan di sekitar Jalan Tani Makmur, lokasi rumah Tari. Tari membeli nasi bungkus pada Senin malam.

Sab'al Anwar, rekan seruangan Tari, mengaku tidak biasanya koleganya itu kembali lagi ke kantor setelah makan siang. "Tari terakhir keluar kantor pukul 12.00 WIB. Waktu yang biasanya dipakai pegawai di sini keluar makan siang," kata Anwar, yang juga panitera pengganti di Pengadilan Tinggi Pontianak.

Seusai makan siang, biasanya Tari kembali ke kantor sekitar pukul 13.00 WIB, untuk melanjutkan pekerjaannya. "Pulang kerja, petang hari, wajib absen. Hari Selasa itu, Tari hanya absen pagi hari," ungkap Anwar. Ia tidak menyangka, ternyata Tari tidak pernah mengisi absen lagi selamanya.

ASEANTY PAHLEVI | BC

Berita terkait

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

10 jam lalu

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

Selain kasus pembunuhan Vina di Cirebon, ada sejumlah kasus kematian yang masih menjadi misteri dan belum diusut tuntas.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

11 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

12 jam lalu

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP

Baca Selengkapnya

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

16 jam lalu

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

17 jam lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.

Baca Selengkapnya

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

1 hari lalu

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova

Baca Selengkapnya

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

1 hari lalu

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

1 hari lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

1 hari lalu

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

Kasus pembunuhan sepasang kekasih VDA dan RR alias E di Cirebon kembali viral seiring kontroversi film Vina: Sebelum 7 Hari

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

1 hari lalu

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.

Baca Selengkapnya