Sambut KAA, Ini Pesan Ceu Popong kepada Ridwan Kamil  

Reporter

Kamis, 12 Maret 2015 16:44 WIB

Anggota DPR tertua, Popong Otje Djundjunan (kiri) bersama Anggota DPR termuda, Ade Rezki Pratama (kanan) memimpin Sidang Paripurna Pelantikan dan Sumpah Jabatan Anggota MPR-DPR-DPD di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 1 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Bandung - Politikus Partai Golkar, Popong Otje Djundjunan, memberi pesan kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil terkait dengan peringatan perhelatan Konferensi Asia Afrika ke-60 pada 24 April mendatang. Menurut dia, Ridwan mesti banyak memasukkan nilai kebudayaan Indonesia dalam rangkaian peringatan itu.

"Wali Kota harus mampu menunjukkan jati diri suku Sunda, suku Jawa, misalnya, melalui pakaian dan bahasa," katanya saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Bandung, Kamis, 12 Maret 2015.

Sebab, menurut Popong, pada 1955, KAA dicetuskan dengan tujuan melawan kolonialisme yang dialami negara-negara di Asia dan Afrika. Sedangkan saat ini penjajahan masih dialami negara-negara itu. "Memang penjajahan secara fisik sudah berakhir, tapi penjajahan secara ekonomi, budaya, dan politik masih berlangsung," ujar istri Wali Kota Bandung periode 1951-1956, Otje Djundjunan, ini.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebelumnya mengatakan sudah menyiapkan oleh-oleh untuk 109 kepala negara yang akan mengunjungi Bandung dalam rangka peringatan Konferensi Asia Afrika ini. Cendera mata itu, kata dia, diberikan agar mereka mengenal Indonesia lebih dalam.

"Kami sudah siapkan cendera mata berupa batu akik dengan dua ukuran," kata Ridwan, kemarin. Dia menilai batu akik merupakan perhiasan khas Indonesia. Selain berencana memberikan batu akik, ia menyiapkan makanan khas Bandung, tawaran perjalanan wisata, pakaian adat Bandung, dan ikat kepala khas Bandung bagi para kepala negara itu. Dia juga akan memberikan brosur-brosur berisi tawaran investasi bagi mereka.

Peringatan 60 tahun usia KAA akan diselenggarakan selama dua pekan di Bandung. Tapi para kepala negara di Asia dan Afrika hanya diundang untuk dua hari. Pada hari pertama, para kepala negara akan melangsungkan diskusi bersama Presiden Joko Widodo di Jakarta. Kemudian mereka akan menghadiri puncak acara, pada 24 April 2015, di Bandung.

PERSIANA GALIH

Berita terkait

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

18 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tiba di Kenya Setelah Penerbangan 8 Jam, Kunjungan Pertama Sejak Jadi Presiden

21 Agustus 2023

Jokowi Tiba di Kenya Setelah Penerbangan 8 Jam, Kunjungan Pertama Sejak Jadi Presiden

Jokowi memulai lawatannya ke Benua Afrika untuk menghadiri KTT BRICS.

Baca Selengkapnya

Bulog dan Pemerintah Kota Bandung Sediakan 500 Ton Beras untuk Tekan Harga

27 Januari 2023

Bulog dan Pemerintah Kota Bandung Sediakan 500 Ton Beras untuk Tekan Harga

Pemerintah Kota Bandung dan Bulog menyiapkan 500 ton beras medium untuk menekan kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya

Eks PM Sri Lanka Sarankan Indonesia Pimpin KTT Asia untuk Atasi Krisis Ukraina

7 Maret 2022

Eks PM Sri Lanka Sarankan Indonesia Pimpin KTT Asia untuk Atasi Krisis Ukraina

Mantan PM Sri Lanka Ranil Wickremesinghe menilai Indonesia memiliki kapasitas untuk merespons konflik geopolitik Rusia dan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Akan Wajibkan Pembayaran Non Tunai bagi ASN Bandung

13 Agustus 2018

Ridwan Kamil Akan Wajibkan Pembayaran Non Tunai bagi ASN Bandung

Ridwan Kamil juga mengajak seluruh warga Kota Bandung untuk membiasakan diri melakukan pembayaran non tunai.

Baca Selengkapnya

Dukung Gerakan Non Tunai, BJB Luncurkan Bandung Smart Card

13 Agustus 2018

Dukung Gerakan Non Tunai, BJB Luncurkan Bandung Smart Card

Bandung Smart Card hasil kerja sama BJB dengan Pemerintah Kota Bandung.

Baca Selengkapnya

Ini 5 Alasan Publik Wajib Membuka Website Humas Kota Bandung

28 Mei 2018

Ini 5 Alasan Publik Wajib Membuka Website Humas Kota Bandung

Maraknya kasus-kasus hoaks yang menimbulkan berkurangnya kondusifitas di masyarakat menjadi perhatian khusus pemerintah.

Baca Selengkapnya

Ini 5 Alasan Publik Wajib Membuka Website Humas Kota Bandung

28 Mei 2018

Ini 5 Alasan Publik Wajib Membuka Website Humas Kota Bandung

Maraknya kasus-kasus hoaks yang menimbulkan berkurangnya kondusifitas di masyarakat menjadi perhatian khusus pemerintah.

Baca Selengkapnya

Ini 5 Alasan Publik Wajib Membuka Website Humas Kota Bandung

28 Mei 2018

Ini 5 Alasan Publik Wajib Membuka Website Humas Kota Bandung

Maraknya kasus-kasus hoaks yang menimbulkan berkurangnya kondusifitas di masyarakat menjadi perhatian khusus pemerintah.

Baca Selengkapnya

Hadirnya Bandara Kertajati akan Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Jabar

25 Mei 2018

Hadirnya Bandara Kertajati akan Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Jabar

Kehadiran Bandara Kertajati akan menopang kegiatan ekonomi yang ada di Jawa Barat, sekaligus menjadi efek domino bagi kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.

Baca Selengkapnya