Banyak Peniru Budi Gunawan, Yasonna Anggap Terobosan Baru  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 5 Maret 2015 05:03 WIB

Menkumham Yasonna Laoly, menjawab pertanyaan awak media sebelum menggelar rapat tertutup, di Kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, 9 Januari 2015. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Hamonangan Laoly, menilai banyaknya tersangka korupsi Komisi Pemberantasan Korupsi yang mengajukan gugatan praperadilan merupakan terobosan hukum baru terhadap pemahaman Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

Menurut dia, sebagai salah satu pimpinan di lembaga eksekutif, tak bisa memerintahkan lembaga yudikatif atau Mahkamah Agung menghentikan maraknya gugatan praperadilan itu. "Nanti saja perbaikan KUHAP," kata Yasonna di Istana Negara, Rabu, 4 Maret 2015.

Munculnya gelombang pengajuan gugatan praperadilan dalam penetapan tersangka oleh tersangka korupsi bermula dari aksi Komisaris Jenderal Budi Gunawan yang memenangkan gugatannya di Pengadlan Negeri Jakarta Selatan. Budi ditetapkan tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi di Polri.

Setelah kemenangan Budi, kemudian berturut-turut sejumlah tersangka KPK ikut mengajukan gugatan praperadilan. Mereka di antaranya tersangka kasus dugaan korupsi anggaran haji Suryadharma Ali, dan tersangka kasus korupsi anggaran di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Sutan Bhatoegana.

Namun, Yasonna mengatakan, memperbaiki KUHAP bukan berarti menyarankan pihak lain melakukan uji materi terhadap Pasal 77 KUHAP agar menambah obyek praperadilan termasuk penetapan tersangka. "Tidak ada kaitannya, karena ini urusan pengadilan yang membuat terobosan baru soal KUHAP," ujarnya.

Dia mencontoh pada 2007, Mahkamah Agung mengabulkan permohonan PK yang diajukan jaksa dalam kasus pembunuhan aktivis Munir Thalib. Padahal, Pasal 263 KUHAP menyebutkan yang boleh mengajukan permohonan PK hanya terdakwa dan ahli warisnya, bukan jaksa. "Artinya, ada terobosan dan penemuan seperti itu."

REZA ADITYA | BC

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

6 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

9 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

12 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

15 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

16 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

18 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

18 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

20 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

21 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya