Harga Beras Tinggi, Petani Gigit Jari

Reporter

Rabu, 4 Maret 2015 19:09 WIB

Buruh tani mengumpulkan karung gabah basah panen yang akan dibawa menyeberangi Sungai Citarik dari Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, 3 Maret 2015. Harga beras naik sampai 30 persen, dimana pemerintah tidak akan impor karena panen raya akan segera tiba. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Subang - Harga beras tinggi ternyata tak berpengaruh sama sekali terhadap penjualan harga gabah yang baru dipanen para petani di salah satu daerah sentra pangan nasional, Subang, Jawa Barat. Salah seorang petani di Kecamatan Pagaden Barat, Dian, kepada Tempo, Rabu, 4 Maret 2015, mengatakan gabah kering panen (GKP) yang dijualnya kepada tengkulak langsung di area persawahan hanya dibanderol Rp 4.500 per kilo gram atau Rp 450 ribu per kwintal.

"Saya bingung, kok harga jual gabah tetap murah, padahal kualitas gabahnya bagus," ujar Dian. Ia membandingkan dengan harga jual beras medium yang saat ini masih bercokol di kisaran Rp 12 ribu per kilogram.

Alhasil, Dian tetap tak mendapatkan untung besar dari hasil penjualan padinya yang baru dipanen di atas lahan seluas 2 hektare tersebut. "Kalau dihitung dengan ongkos produksi, ya, pas-pasanlah," ujar Dian. Ia menyebutkan ongkos produksi per hektare rata-rata Rp 6-7 juta.

Kepala Bidang Produksi Kabupaten Subang Asep Heryana mengatakan rendahnya harga jual GKP saat ini karena rendahnya kualitas gabah yang dihasilkan. "Karena curah hujan masih tinggi, sehingga kadar airnya tinggi," ucapnya. Dengan begitu, tengkulak menurunkan harga beli.

Saat kondisi cuacanya bagus, Asep yakin harga gabah di pasaran akan tinggi. "Soal harga jual gabah sangat ditentukan oleh cuaca," tuturnya.

Asep menjelaskan, dari area tanam musim rendeng 2015 yang mencapai 84.601 hektare, yang sudah dipanen hingga Januari baru 2.846 hektare. "Panen raya diperkirakan baru akan terjadi pada pertengahan Maret hingga April," ujarnya.

Kepala Sub-Bulog Divre Subang Dedy Supriyadi mengatakan harga jual GKP yang berlaku di tingkat petani saat ini masih di atas harga patokan pemerintah sebesar Rp 4.200 per kilogram.

"Makanya, Bulog masih belum melakukan intervensi, karena petani masih mendapatkan harga yang menguntungkan," ucap Dedy.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

8 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

8 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

9 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

10 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

12 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

26 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

28 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

28 hari lalu

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

Tidak disebutkan detail kapan izin impor daging kerbau diberikan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

29 hari lalu

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

Berita terpopuler bisnis pada Selasa kemarin dimulai dari penjelasan Dirut PT Timah soal jebloknya pendapatan negara dari sektor timah pada 2023.

Baca Selengkapnya