KPK Dinilai Dilemahkan Sendiri oleh Plt Ketua, Ruki  

Reporter

Rabu, 4 Maret 2015 14:43 WIB

Plt Ketua KPK Taufiquerachman Ruki (tengah) dan Indrianto Seno Aji (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan seusai aksi damai ratusan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di halaman gedung KPK, Jakarta, 3 Maret 2015. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia menilai Pelaksana Tugas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrachman Ruki harus mengundurkan diri, karena telah kehilangan legitimasi moral memimpin lembaga anti rasuah tersebut. Hal ini disampaikan sebagai tanggapan atas pernyataan kalah yang diutarakan Ruki saat melimpahkan kasus dugaan gratifikasi Budi Gunawan ke Kejaksaan Agung.

‎"Selama ini KPK dilemahkan dari luar, sekarang justru Plt ketuanya sendiri yang melemahkan dari dalam," kata anggota GDRI dan Peneliti Indonesian Institute for Development and Democracy, Arif Susanto, Rabu, 4 Maret 2015.

Menurut Arif, pernyataan dan keputusan Ruki sangat tak layak di tengah perjuangan masyarakat membela KPK. Pelimpahan kasus ke Kejaksaan menjadi tanda lumpuhnya KPK terhadap kekuatan politik dan kejahatan.

Anggota Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Bahrain juga mempertanyakan alasan Presiden Joko Widodo memilih Ruki sebagai Plt. Ia meragukan, apakah Jokowi memang tak tahu rekam jejak Ruki atau memang sengaja sebagai bentuk kompromi polemik pencalonan Budi Gunawan sebagai calon Kepala Kepolisian RI.

"Plt itu harus bersih. Siapa yang merekomendasikan juga tak jelas. Tiba-tiba ada nama Ruki," kata Bahrain.

GDRI mencatat beberapa pernyataan dan sikap Ruki yang justru bertentangan dengan pemberantasan korupsi, seperti tak mau mengusut kasus besar, pembatasan penanganan kasus, hingga melimpahkan kasus Budi Gunawan. "Perjuangan pemberantasan korupsi berakhir memilukan," kata Bahrain.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

35 menit lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

56 menit lalu

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin

1 jam lalu

Nurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin

Menurut Dewas KPK, surat permintaan penundaan ini adalah yang ketiga kalinya diajukan Nurul Ghufron selama menjalani proses sidang etik.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah dan Sita Rumah Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar

1 jam lalu

KPK Geledah dan Sita Rumah Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar

Ali Fikri mengatakan tim penyidik telah melakukan penggeledahan sekaligus penyitaan satu unit rumah milik Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Begini Respons Rektor IPB soal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK

2 jam lalu

Begini Respons Rektor IPB soal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK

Nama Arief muncul di antara sebelas calon anggota Pansel KPK yang beredar.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

2 jam lalu

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

BPK meminta keterangan Syahrul Yasin Limpo berkaitan kesaksian anak buahnya soal ada auditor BPK meminta uang agar Kementan dapat opini WTP

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

3 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.

Baca Selengkapnya

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

5 jam lalu

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

5 jam lalu

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Djalamudin Koedoeboen, mengatakan belum mengetahui soal mobil yang disita KPK itu.

Baca Selengkapnya

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

8 jam lalu

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

KPK tengah menelusuri aliran uang dalam kasus dugaan korupsi di anak usaha PT Telkom, Telkomsigma.

Baca Selengkapnya