Ekspre majelis Hakim MP Muladi, Andi Matalata (kiri) dan Natabaya (kanan), saat memimpin sidang Mahkamah Partai Golkar, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, 25 Februari 2015. Mahkamah Partai Golkar menyatakan menunda pembacaan putusan sidang untuk mendengarkan keterangan dari kubu Aburizal Bakrie. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat menurunkan 398 personel untuk mengamankan sidang Mahkamah Partai Golkar yang digelar di kantor Dewan Pimpinan Pusat Golkar, Slipi, Jakarta Barat, siang ini. Kepala Satuan Sabhara Polres Metro Jakarta Barat Sumada mengatakan personel yang dikerahkan ini berasal dari berbagai unit.
"Ada dari Brigade Mobil, Reserse, Satuan Antinarkoba, Pengendalian Masyarakat, dan Propam," ujar Sumada di kantor DPP Golkar, Selasa, 3 Maret 2015.
Menurut Sumada, tim gabungan ini berasal dari Polres Jakarta Barat dan seluruh kepolisian sektor di Jakarta Barat. Pengamanan dimulai sejak pukul 11.00 WIB hingga sidang berakhir. Sidang dengan agenda pembacaan putusan ini semula dijadwalkan dimulai pukul 14.00 WIB, tapi diundur menjadi pukul 16.00 WIB.
Sumada menjelaskan, pengamanan ini merupakan inisiatif kepolisian. Dia menyebutkan tak ada permintaan pengamanan khusus dari pengurus DPP Golkar. Pengamanan ini diberikan kepolisian, dia melanjutkan, untuk mencegah terjadinya kericuhan saat pembacaan putusan Mahkamah Partai Golkar.
Sebelumnya, kericuhan memang pernah terjadi di kantor DPP Golkar antara massa pendukung kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Kerusuhan muncul dalam rapat pleno penetapan pelaksanaan musyawarah nasional partai itu pada November tahun lalu. "Kami siapkan berbagai antisipasi," ucap Samada.
Tak hanya kepolisian, Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) juga melakukan pengamanan. Salah seorang anggota satuan keamanan APMG yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan seratus personel APMG dikerahkan untuk menjaga sidang ini.