TEMPO.CO, Makassar – Anti-Corruption Committee (ACC) Sulawesi Selatan mengecam pernyataan pelaksana tugas pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrrachman Ruki yang menyebut komisi antirasuah "kalah" dalam kasus dugaan korupsi Komisaris Jenderal Budi Gunawan.
"Kami mengecam pernyataan Ruki yang menyatakan 'KPK Kalah'," ucap staf Badan Pekerja ACC Sulawesi Selatan, Wiwin Suwandi, kepada Tempo, Senin, 2 Maret 2015. Menurut dia, tidak pernah ada kata kalah dalam perang melawan korupsi. Terlebih, bila pernyataan Ruki itu cuma merujuk pada satu kasus, yakni praperadilan Budi Gunawan.
Wiwin, yang merupakan pegiat antikorupsi di Sulawesi Selatan, mengingatkan Ruki bahwa KPK telah “memenangi” banyak kasus korupsi di bawah komando pimpinan sebelumnya. Karena itu, lemahnya sikap Ruki dalam pemberantasan korupsi patut dikhawatirkan.
ACC Sulawesi Selatan mensinyalir Ruki merupakan “orang titipan” yang ingin melemahkan KPK. Wiwin mengatakan tidak setuju dengan kebijakan KPK di bawah kendali Ruki, yang malah melimpahkan kasus Budi Gunawan ke kejaksaan.
Lebih jauh, Wiwin juga menyoroti pernyataan pelaksana tugas Kepala Polri Komisaris Jenderal Badroddin Haiti yang menyebutkan pembantaran atau deponering kasus Abraham Samad dan Bambang Widjojanto akan bergantung para pelapornya.
"Sejak kapan Polri diatur oleh pelapor dalam menangani kasus? Penegak hukum itu harus taat pada asas, bukan pada kepentingan pelapor," ujar Wiwin.
TRI YARI KURNIAWAN
Berita terkait
Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak
18 jam lalu
Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaPengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK
21 jam lalu
Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK
Baca SelengkapnyaIstri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK
1 hari lalu
KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN
Baca Selengkapnya9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK
1 hari lalu
Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
1 hari lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik
1 hari lalu
Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.
Baca SelengkapnyaPenyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka
1 hari lalu
Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?
Baca Selengkapnya2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?
1 hari lalu
Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?
Baca SelengkapnyaEks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya
1 hari lalu
Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.
Baca SelengkapnyaKPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal
1 hari lalu
KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.
Baca Selengkapnya