Benarkah E-Money Malah Picu Harga Beras Naik?

Reporter

Editor

Kurniawan

Senin, 2 Maret 2015 04:08 WIB

Seorang warga membawa sejumlah kantong beras saat operasi pasar beras di Pasar Wonokromo, Surabaya, 26 Februari 2015. Petugas membatas penjualan hanya 10 kilogram setiap orang. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Kupang - Ekonom dari Universitas Widya Mandira Kupang, Thomas Ola Langoday, mengatakan pemberian uang elektronik (e-money) sebagai pengganti beras murah untuk masyarakat miskin menjadi salah satu faktor pemicu kenaikan harga beras saat ini.

"Penggantian program beras murah dengan e-money justru menimbulkan inflasi dengan naiknya harga beras tersebut," kata Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Widya Mandira itu di Kupang, Minggu, 1 Maret 2015.

Menurut Thomas, e-money belum tentu digunakan untuk membeli beras Bulog, tapi bisa dimanfaatkan pemiliknya untuk membeli kebutuhan lain di pasar.

"Masyarakat yang biasa memperoleh beras murah dengan harga yang dikendalikan pemerintah jadi bebas menentukan pilihan untuk membeli beras mana pun dengan e-money," ujar dia.

Dengan demikian, kata Thomas, pemerintah kehilangan kuasa untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok itu.

Penyebab lain kenaikan harga beras adalah faktor alam dan cuaca yang menghambat distribusi, belum tibanya musim panen, kelangkaan pupuk, dan beberapa faktor lain, seperti mafia beras.

Pemerintah pusat memerintahkan para kepala daerah untuk mengoptimalkan cadangan pangan apabila di daerahnya ada kenaikan harga beras di tingkat lokal atau lokasi-lokasi yang sulit dijangkau.

Menurut Thomas, Jawa Timur dan Jawa Tengah selama ini menjadi sentra produksi dan distribusi beras, selain Sulawesi Selatan untuk wilayah timur Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Timur.

Karena itu, kata dia, kerja sama lintas sektoral, bahkan kementerian terkait, perlu didorong untuk mewujudkan kedaulatan pangan yang menjadi fokus pemerintah Jokowi-JK dalam jangka pendek dan menengah serta harus dimulai 2015 ini, selain pembangunan infrastruktur.

ANTARA

Berita terkait

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

11 menit lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

1 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

2 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

2 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

3 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

6 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

8 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

18 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

18 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

20 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya