Survei: Partai Politik Masih Didominasi Tokoh Lawas  

Reporter

Jumat, 27 Februari 2015 21:27 WIB

Sejumlah Alat Peraga Kampanye (APK) masih terpasang pada masa tenang Pemilu di bahu jalan di kawasan Jalan Pondok Pinang Raya, Jakarta Selatan, (6/4). ANTARA FOTO/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Survei Indonesia mengevaluasi kinerja dan regenerasi partai politik. Hasil survei tersebut salah satunya menyimpulkan tokoh nasional masih menjadi etalase partai politik di mata publik.

"Kinerja tokoh partai di tingkat nasional menjadi cara ukur publik terhadap partai politik," kata Direktur Riset Lembaga Survei Indonesia Hendro Prasetyo di sela diskusi soal riset lembaganya di Bandung, Jumat, 27 Februari 2015.

Hendro mengatakan survei lembaganya juga mendapati bahwa publik menginginkan partai politik memperjuangkan kepentingan rakyat. Sayangnya, persepsi publik melihat partai politik dinilai lebih mementingkan kepentingannya ketimbang keinginan publik.

Soal regenerasi, mayoritas publik menginginkan partai politik mengusung pemimpin muda. "Wilayah Jawa Barat termasuk yang tinggi dibandingkan nasional, menginginkan pemimpin muda dibandingkan Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Hendro.

Hendro mengungkapkan, kendati persepsi publik demikian, saat ditanya lebih lanjut, publik masih menyebutkan nama pimpinan parpol saat ini maju lagi. Misalnya menilai Hatta Rajasa dan Amien Rais masih cocok memimpin PAN, lalu Prabowo Subianto memimpin Partai Gerindra, Aburizal Bakrie dan Agung Laksono memimpin Golkar, kecuali PDI Perjuangan yang mayoritas memilih Joko Widodo memimpin ketimbang Megawati Soekarnoputri.

Menurut Hendro, lembaganya menyimpulkan kendati publik menginginkan pemimpin muda, tapi publik tak cukup punya preferensi kandidatnya. "Publik menginginkan regenerasi, tapi publik tidak memiliki informasi yang mencukupi untuk mengetahui tokoh muda," kata dia.

Pakar politik dari Universitas Pendidikan Indonesia, Karim Suryadi, menyatakan kultur partai yang sentralistik menyebabkan regenerasi partai politik yang disebutnya terhambat. Kondisi itu disokong oleh persepsi publik yang menilai kinerja partai dari kiprah tokoh nasionalnya di media nasional.

Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Gatot Tjahjono mengklaim regenerasi di tubuh partainya berjalan. Salah satunya dengan munculnya Joko Widodo sebagai calon presiden dan terpilih. Pimpinan anak cabang juga diklaim mayoritas berumur di bawah 25 tahun dan banyak yang terpilih jadi kepala desa.

Senada dengan itu, Sekretaris DPD Partai Demokrat Jawa Barat Herlas Juniar adanya regenerasi di Partai Demokrat. "Kami punya ketua DPD dengan usia 34 tahun, sekaligus gubernur. Dan di tempat itu bukan daerah pemenangan kami," katanya.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

5 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

8 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

10 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

35 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

36 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

41 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

43 hari lalu

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?

Baca Selengkapnya

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

44 hari lalu

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

45 hari lalu

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

Hakim MK mengatakan, keberlakuan Pasal 228 UU Pemilu sesungguhnya ditujukan bagi partai politik secara umum,

Baca Selengkapnya

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

45 hari lalu

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

Seorang mahasiswa mengajukan permohonan uji materiil Undang-undang tentang Partai Politik ke Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya