Cerita Imlek dari Singkawang, China Town-nya Indonesia

Reporter

Jumat, 20 Februari 2015 03:21 WIB

Warga keturunan Tionghoa meletakkan dupa usai bersembahyang saat tahun baru Imlek di Klenteng Xiang Ma, Makassar, 19 Februari 2015. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Pontianak - Malam pergantian tahun baru Cina, Imlek, warga Singkawang selalu melewatkannya dengan berdoa di Klenteng leluhur. "Tidak semua memang mempunyai kelenteng keluarga. Tetapi biasanya, mereka akan berdoa di Klenteng atau Vihara di mana orang tertua mereka biasa bersembayang," kata Susi Wu, dari Lions Club Singkawang Kalbar Prima, sebuah organisasi sosial, Kamis, 19 Februari 2015.

Susi mengatakan, keluarganya memiliki tradisi berdoa di Klenteng leluhur yang tertelak di kebun keluarga, di Kaliasin. Tiap tahun, kata dia, cuaca seburuk apapun ritual bersembayang di Klenteng leluhur selalu dilakoni. Padahal, jarak Klenteng leluhur tersebut cukup jauh dan akses jalan sulit.

Dari perkampungan warga di Kaliasin, Klenteng terletak sejauh lima kilometer. "Medannya tadi cukup sulit, karena hujan. Kami berangkat jam 2 siang, pulang jam 5 sore. Cukup melelahkan namun hal ini dinanti," katanya.

Susi mengatakan, mereka harus melewati sungai kecil dengan titian batang kelapa. Empat saudara kandung Susi, beserta keluarga anak istri bersemangat untuk berdoa di klenteng. Semua menggunakan baju merah. Warna merah, kata Susi, menurut filosofi Tionghoa adalah pembawa rezeki.

Baju basah dan lumpur tidak terasa, karena dilalui dengan canda tawa. Begitu pula dengan jauhnya perjalanan menuju Klenteng. "Hanya dua saudara di Taiwan dan Bekasi yang tidak bisa hadir. Namun video dan gambar kami kirim. Mereka sangat terharu," ujarnya.

Klenteng leluhur marga Wu, dibangun oleh empat orang Tionghoa yang datang ke Singkawang dengan perahu, tahun 1800-an. Mereka merapat di pesisir pantai Kaliasin. Mereka, yang tak lain adalah Kakek dari Ng Cen Sang. Ng Cen Sang (92) merupakan kakek Susi Wu. Dia masih sehat, walau tidak lagi sanggup berdoa di kuil. "Resepnya makan ikan, tidak suka gorengan dan makan sayur," katanya.

Padahal Ng perokok berat. Mata Ng juga masih awas. Dia kerap membaca koran di teras rumah Susi, tanpa kacamata. Ng pun ikut merayakan Imlek dengan gembira. Usai berdoa di klenteng, keluarga Wu pun menyantap hidangan Imlek bersama, dengan menggunakan busana berwarna merah.

Susi berharap tradisi ini akan terus berlanjut hingga ke anak cucunya kelak. Tak hanya mempertahankan budaya leluhur, nilai kekeluargaan yang terdapat di dalamnya mempunyai arti yang mendalam.

ASEANTY PAHLEVI

Berita terkait

Azwar Anas Minta Kalbar Optimalkan Potensi untuk Birokrasi Berdampak

14 hari lalu

Azwar Anas Minta Kalbar Optimalkan Potensi untuk Birokrasi Berdampak

Anas berpesan agar ASN mampu mengubah wajah birokrasi.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

28 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

Masuki Hari Raya Imlek, Potensi Hujan Sedang hingga Ekstrem Hadir di Pantura Dinihari

10 Februari 2024

Masuki Hari Raya Imlek, Potensi Hujan Sedang hingga Ekstrem Hadir di Pantura Dinihari

Hari Raya Imlek dipahami selalu identik dengan hujan di pagi hari. Bagaimana menurut BMKG dan BRIN?

Baca Selengkapnya

5 Resep Kue Mangkok untuk Imlek yang Enak dan Mekar

9 Februari 2024

5 Resep Kue Mangkok untuk Imlek yang Enak dan Mekar

Menjelang perayaan Imlek, sudahkah Anda menyiapkan kue mangkok? Jika belum, berikut resep kue mangkok yang enak dan mekar sempurna.

Baca Selengkapnya

Tips Tetap Sehat saat Merayakan Imlek

8 Februari 2024

Tips Tetap Sehat saat Merayakan Imlek

Perayaan Tahun Baru Imlek juga identik dengan makanan manis dan hidangan khas yang lezat. Berikut saran dokter agar kesehatan tetap terjaga.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG Hari-hari Menuju Imlek 2024

31 Januari 2024

Prediksi Cuaca BMKG Hari-hari Menuju Imlek 2024

Mendekati Tahun Baru Imlek pada 10 Februari 2024, BMKG memberikan prediksi cuaca di Indonesia yang dominan hujan.

Baca Selengkapnya

Sambut Imlek 2024 Menjadi Tahun Naga Kayu, Berikut Makna dan Sejarahnya

30 Januari 2024

Sambut Imlek 2024 Menjadi Tahun Naga Kayu, Berikut Makna dan Sejarahnya

Naga dalam Naga Kayu merupakan simbol kekuatan, kehormatan dan kekuasaan di kebudayaan Cina melalui astrologi shio dalam urutan ke-5.

Baca Selengkapnya

Banjir Sintang Kalimantan Barat Tak Kunjung Surut, Warga Diungsikan

23 Januari 2024

Banjir Sintang Kalimantan Barat Tak Kunjung Surut, Warga Diungsikan

Banjir di Sintang, Kalimantan Barat, tak kunjung surut dalam sepekan terakhir. Sebanyak 95 warga diungsikan.

Baca Selengkapnya

Food Destination, Agenda Kuliner Selama Setahun di Mal Ciputra

21 Januari 2024

Food Destination, Agenda Kuliner Selama Setahun di Mal Ciputra

Food Destination Mal Ciputra mengetengahkan empat tema berbeda hingga 2025.

Baca Selengkapnya

Festival Cap Go Meh 5 Februari, Berikut 5 Tradisi Perayaannya

31 Januari 2023

Festival Cap Go Meh 5 Februari, Berikut 5 Tradisi Perayaannya

Pada perayaan Cap Go Meh, orang biasanya makan bola nasi yang disebut tangyuan, menonton barongsai, dan menyalakan kembang api.

Baca Selengkapnya