Johan Budi Sedang Tidur Ketika Diminta Jadi Komisioner KPK  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 19 Februari 2015 11:42 WIB

Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi melakukan jumpa pers tentang penetapan Menteri Agama Suryadharma Ali sebagai tersangka kasus tindak pidana korupsi pengadaan barang dan jasa haji, di kantornya, Jakarta, Kamis (22/5). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi Sapto Prabowo sedang tidur ketika Sekretaris Negara Pratikno menghubunginya untuk memintanya menjadi pelaksana tugas komisioner KPK kemarin.

Johan, yang merangkap juru bicara Komisi, baru pulang pukul 05.00 pagi dari kantornya karena rapat maraton membahas kriminalisasi kepada pemimpin dan penyidik. Selain 21 penyidik yang tengah dibidik jadi tersangka, para direktur juga sudah mendapat panggilan dari Markas Besar Polri atas tuduhan menyalahi kewenangan ketika menetapkan tersangka korupsi kepada calon Kepala Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan.

Sampai di rumahnya, Johan tidur pukul 06.00 WIB. Baru pukul 12.30 WIB dia terbangun dan mendapati ada 53 panggilan tak terjawab di teleponnya. Satu pesan seluler membuatnya terperanjat, "Johan, bisa saya telepon? JK". Itu dari nomor Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Belum semua pesan dan panggilan ia periksa, telepon Johan berbunyi. "Benar ini dengan Pak Johan Budi, juru bicara KPK? Saya ajudan presiden. Pak Jusuf Kalla ingin bicara," kata Kolonel Laut Hersan, ajudan itu, seperti dituturkan Johan, Rabu malam, 18 Februari 2015.

"Hey, Johan, ke mana saja? Semua orang mencari Anda sejak pagi," suara Jusuf Kalla menggelegar di ujung telepon.

"Waduh, maaf, Pak. Saya baru pulang Subuh jadi tadi ketiduran. Ada apa, Pak?"

"Saya diminta Presiden untuk menghubungi dan meminta Anda menjadi pelaksana tugas komisioner KPK. Siap ya?"

"Demi kebaikan lembaga ini, saya siap, Pak!"

Setengah jam kemudian, sekitar pukul 14.00, Johan melihat di televisi Presiden Joko Widodo mengumumkan pembatalan pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Polri. Jokowi mengajukan nama baru kepada Dewan Perwakilan Rakyat, yakni Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti.

Jokowi juga menonaktifkan Ketua KPK Abraham Samad dan wakilnya, Bambang Widjojanto, yang menjadi tersangka di Mabes Polri. Sebagai gantinya, Jokowi menunjuk Johan dan mantan Ketua KPK Taufikurrahman Ruki dan pengacara mantan Staf Ahli Kapolri Indrianto Seno Aji. Ruki, yang pensiun sebagai polisi dengan pangkat jenderal bintang dua, memimpin KPK pada 2003-2007. Adapun Indrianto sehari-hari berprofesi sebagai pengacara. Keluarga Cendana dan Bank Century adalah dua klien besarnya.

Meski telah ditunjuk sebagai pelaksana tugas komisioner, dua jabatan Johan sebelumnya belum dicabut, yakni juru bicara dan deputi pencegahan. Johan, Ruki, dan Seno Aji akan memimpin KPK bersama dua komioner lama, Zulkarnaen dan Adnan Pandu Praja, hingga Desember 2015 sampai tiba masa pemilihan komisioner yang baru.

Menurut Johan, ketika menghubunginya, Jusuf Kalla tak memberikan alasan mengapa ia yang ditunjuk menjadi pelaksana tugas. Di bawah kepemimpinannya, Johan berharap hubungan KPK dengan Polri kembali dekat, tak berkonflik seperti sekarang.

BAGJA HIDAYAT


Berita Baru:


Polri Bidik Penyidik, Ruki Akan Dekati Polri


Pernah Bela Koruptor Indriyanti Dibela Hehamahua





Advertising
Advertising

Berita terkait

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

4 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

7 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

8 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

10 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

10 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

12 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

14 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

23 jam lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

23 jam lalu

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, nama-nama bakal calon pansel KPK masih dalam proses penggodokan.

Baca Selengkapnya