Imlek dan Indahnya Perkawinan Budaya Cina dengan Jawa

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Kamis, 19 Februari 2015 04:24 WIB

Sejumlah siswa menampilkan tarian kipas dalam kegiatan menyambut hari raya Imlek di Sekolah Kristen Gloria, jalan Pacar, Surabaya, 18 Februari 2015. Menjelang perayaan Imlek, seluruh siswa Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar melakukan berbagai kegiatan dengan mengenakan pakain Cheong Sam. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Malang - Seniman lukis Bambang Simbah, sibuk menata dan mengamati dua lukisan yang dipasang di sebuah aula Klenteng Eng An Kiong Malang. Sesekali ia memperbaiki tata letak kedua bingkai lukisan. Dua lukisan berjudul "Sang Paliman" dan "Ojo lali budayane" menjadi bagian dari lukisan yang dipamerkan untuk memeriahkan tahun baru Cina atau Imlek.

"Lukisan saya selalu bertema budaya Jawa. Perpaduan aliran semi realis dan semi abstrak," kata Bambang. Perupa yang telah puluhan tahun ikut pameran ini ingin memadukan antara budaya Jawa dengan kultur Cina. Apalagi pameran dilangsungkan di dalam Klenteng mulai 18-21 Februari. Menampilkan sebanyak 110 lukisan dari 31 seniman.

Menurutnya, kultur Jawa dan Cina mudah dipadukan. Lantaran berbagai kesenian Jawa juga sering tampil dan dipelajari etnis Tionghoa. Dalam lukisan Ojo lali budoyone digambarkan gunungan wayang, keris bermotif naga dengan topeng Malang dengan sejumlah karakter.

Berbagai jenis aliran hadir untuk memeriahkan Imlek yang diselenggarakan Asta Citra Perupa Malang Art. Pameran bertajuk "Jian Niam Hua" atau pesta Imlek ini dilangsungkan selama empat hari. Sejumlah pelukis kenamaan hadir, termasuk Benjamin Tan Boon Chauan asal Singapura. Benjamin merupakan pelukis berkebutuhan khusus yang melukis dengan mulut.

Selain itu juga ditampilkan lukisan Ketua Assosiation of Mouth and Foot Painting Artists Malang, Sadikin. Sadikin juga berkebutuhan khusus, melukis menggunakan kaki. Sadikin beraliran natural sering menggambar pemandangan dan alam. Sedangkan lukisan yang dipamerkan juga beragam, mulai gambar tokoh Presiden Sukarno, lukisan spiritual bergambar Dewi Kwan Im, kesenian tradisional karawitan dan barongsai.

"Semua ikut merayakan Imlek," kata juru bicara Klenteng Eng An Kiong, Bonsu Anton Triyono. Selama ini menurut keyakina Agama Konghucu, Imlek tak hanya sekedar ritual budaya namun merupakan ritual keagamaan umat Konghucu. Berbagai rangkaian sembahyang yang dilakukan selama menjelang Imlek.

Seperti ritual sembahyang Sang Sien yang diselenggarakan pada tujuh hari menjelang tahun baru Imlek. Upacara sebagai bentuk pelepasan para dewa menghadap Tuhan sebelum tutup tahun. Para dewa dipercaya melaporkan perilaku manusia tiga hari sebelum Imlek. Setelah itu para dewa akan kembali ke bumi untuk mendampingi umat manusia.

"Ibadah Sang Sien merupakan ibadah mengantarkan dewa ke langit," kata Rohaniawan di Yayasan Tri Dharma Eng An Kiong, Bonsu Anton Triono. Ritual dilakukan di altar utama Klenteng dipimpin seorang rohaniawan.

Sejumlah umat memegang dupa, memanjatkan doa. Upacara ini, katanya, dilakukan sebelum menyucian patung atau rupang dewa. Ritual menyucikan rupang atau patung dewa. Ritual ini merupakan tradisi etnis Tionghoa untuk menyambut perayaan Tahun Baru Imlek.

Membersihkan rupang dan rumah ibadah, katanya, dilakukan rutin menjelang Imlek. Agar saat ibadah dan perayaan Imlek berjalan denga penuh kesakralan. Lilin berwarna merah, berukuran raksasa bertebaran di sekitar klenteng.

Pembersihan tempat ibadah merupakan simbol penyucian diri umat Konghucu. penyucian ini dilakukan saat penghuni rupang sedang naik ke surga dan berharap dewa akan memberikan keberuntungan jika rupang tersebut disucikan.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

23 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

Masuki Hari Raya Imlek, Potensi Hujan Sedang hingga Ekstrem Hadir di Pantura Dinihari

10 Februari 2024

Masuki Hari Raya Imlek, Potensi Hujan Sedang hingga Ekstrem Hadir di Pantura Dinihari

Hari Raya Imlek dipahami selalu identik dengan hujan di pagi hari. Bagaimana menurut BMKG dan BRIN?

Baca Selengkapnya

5 Resep Kue Mangkok untuk Imlek yang Enak dan Mekar

9 Februari 2024

5 Resep Kue Mangkok untuk Imlek yang Enak dan Mekar

Menjelang perayaan Imlek, sudahkah Anda menyiapkan kue mangkok? Jika belum, berikut resep kue mangkok yang enak dan mekar sempurna.

Baca Selengkapnya

Tips Tetap Sehat saat Merayakan Imlek

8 Februari 2024

Tips Tetap Sehat saat Merayakan Imlek

Perayaan Tahun Baru Imlek juga identik dengan makanan manis dan hidangan khas yang lezat. Berikut saran dokter agar kesehatan tetap terjaga.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG Hari-hari Menuju Imlek 2024

31 Januari 2024

Prediksi Cuaca BMKG Hari-hari Menuju Imlek 2024

Mendekati Tahun Baru Imlek pada 10 Februari 2024, BMKG memberikan prediksi cuaca di Indonesia yang dominan hujan.

Baca Selengkapnya

Sambut Imlek 2024 Menjadi Tahun Naga Kayu, Berikut Makna dan Sejarahnya

30 Januari 2024

Sambut Imlek 2024 Menjadi Tahun Naga Kayu, Berikut Makna dan Sejarahnya

Naga dalam Naga Kayu merupakan simbol kekuatan, kehormatan dan kekuasaan di kebudayaan Cina melalui astrologi shio dalam urutan ke-5.

Baca Selengkapnya

Food Destination, Agenda Kuliner Selama Setahun di Mal Ciputra

21 Januari 2024

Food Destination, Agenda Kuliner Selama Setahun di Mal Ciputra

Food Destination Mal Ciputra mengetengahkan empat tema berbeda hingga 2025.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Hilang Ditemukan Meninggal di Pulau Sempu, Begini Profil Pulau di Kabupaten Malang Ini

31 Desember 2023

Mahasiswa Hilang Ditemukan Meninggal di Pulau Sempu, Begini Profil Pulau di Kabupaten Malang Ini

Mahasiswa IPB University hilang kemudian ditemukan meninggal di Pulau Sempu, Kabupaten Malang. Di manakah tepatnya pulau ini?

Baca Selengkapnya

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

7 Juli 2023

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

Bencana tanah longsor memakan tiga korban jiwa di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Menunggu Berbuka Puasa di Alun-alun Malang

1 April 2023

Menunggu Berbuka Puasa di Alun-alun Malang

Alun-alun Merdeka Malang menjadi salah satu destinasi wisata sekaligus tempat warga menunggu waktu berbuka puasa.

Baca Selengkapnya