Gunakan Puisi Sapardi, Sujiwo Tejo Menyindir Polisi?  

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 18 Februari 2015 11:37 WIB

Sujiwo Tejo. Tempo/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Upaya Kepolisian Republik Indonesia melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi banyak mendapat kritik pedas dari berbagai pihak. Salah satunya adalah seniman Sujiwo Tejo.

Dari akun twitternya @sudjiwotedjo, Sujiwo menyindir kepolisian dengan menggunakan penggalan puisi terkenal karya Sapardi Djoko Darmono yang berjudul 'Aku Ingin'.

Sujiwo mencuit begini:
"Aku ingin mencintaimu dgn sederhana, dgn isyarat yg tak sempat disampaikan KPK kpd POLRI yg menjadikannya tiada"



Berikut ini versi asli puisinya:



Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu
kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada

(Puisi "Aku Ingin" karya Sapardji Djoko Damono)

Tidak lupa, Sujiwo meminta maaf pada Sapardi Djoko Darmono karena menggunakan penggalan puisinya untuk sindiran tersebut. Begini cuit lanjutannya: "Maaf Mas Sapardi DD"

Cuitan ini tampaknya merupakan salah satu bentuk ekspresi Sujiwo terhadap pengabulan tuntutan Budi Gunawan serta serangan bertubi-tubi pada KPK. Saat ini, dua dari empat pimpinan KPK telah diberi status tersangka oleh Mabes Polri. Ketua KPK Abraham Samad disangka dengan dugaan pembuatan dokumen palsu. Sedangkan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, disangka dengan dugaan mengatur kesaksian palsu.



Dua pimpinan KPK yang lain, Adnan Pandu dan Zulkarnain juga telah dilaporkan dan kasusnya sedang diperiksa polisi. 21 oorang penyidik KPK juga kabarnya terancam hukuman pidana terkait kepemilikan senjata api yang telah habis masa izin penggunaannya.



Selain melalui cuitan ini, Sujiwo juga mengekspresikan kekesalannya lewat gambar ilustrasi bernada menyindir. Misalnya, Sujiwo membuat gambar dengan tulisan 'Di depan hukum semua sejajar, entah di belakang hukum'.

Ada pula gambar tokoh Arjuna yang sedang memanah, tapi panahnya bengkok sehingga tidak mengenai apel yang jatuh. "Bahkan hukum gravitasi pun tak bisa kamu tegakkan," kata Sujiwo.

YOLANDA RYAN ARMINDYA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

2 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

4 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

4 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

4 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya