Pengamat: Pamor Jokowi Diprediksi Turun

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Selasa, 17 Februari 2015 03:23 WIB

Massa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi melakukan aksi unjuk rasa di depan stasiun Kota Malang, Jawa Timur, 16 Februari 2015. Mereka menuntut pesiden Joko Widodo untuk mencabut pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat komunikasi politik, Gun Gun Heryanto, menilai popularitas Presiden Joko Widodo kian menurun. Penyebabnya adalah kemenangan Komisaris Jenderal Budi Gunawan di sidang praperadilan. "Nada-nadanya memang menurun, tapi saya belum riset secara mendalam," kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 16 Februari 2015.

Publik, kata Gun Gun, kecewa terhadap Presiden Joko Widodo lantaran harapannya untuk memiliki Kapolri yang bersih tidak terpenuhi. Popularitas tersebut akan naik bila Jokowi bisa menjawab harapan publik yakni tidak melantik Budi Gunawan. "Jokowi harus menunjukkan karakter the real president! Ini momentum yang tidak bisa ditunda, kewibawaan presiden dipertaruhkan," ujarnya.

Hari ini, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengabulkan gugatan Budi Gunawan. Budi ditetapkan tersangka oleh KPK atas dugaan kasus korupsi dan gratifikasi. Hakim Sarpin Rizaldi menyatakan penetapan tersangka Budi oleh KPK tidak sah karena beberapa alasan. Di antaranya karena Budi bukan pejabat negara, KPK tidak menyerahkan alat bukti penetapan tersangka, dan penetapan tersangka dinilai ada unsur pemaksaan.

Sementara itu, Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat Aziz Syamsuddin menilai Presiden Joko Widodo memiliki keharusan melantik Budi Gunawan sebagai kepala Kepolisian RI. "Kalau Presiden tidak melantik, maka keputusannya tidak sesuai dengan aturan hukum," ujarnya, Senin, 16 Februari 2015.

Aziz menjelaskan, pelantikan BG mutlak dijalani lantaran DPR telah menyetujui surat permohonan pelantikan calon Kapolri. Pengabaian atas persetujuan itu bisa berdampak politis. "Kami tentu akan menggelar rapat pleno dan meneruskan kepada pimpinan untuk mengambil langkah sesuai aturan," katanya.

Menurut Aziz, polemik seputar pelantikan Budi Gunawan mestinya tak lagi berlarut-larut pasca-putusan praperadilan. Ia berharap Presiden Jokowi dan semua masyarakat bisa menghormati keputusan tersebut. "Kami mengharapkan semua pihak mengedepankan aspek keadilan hukum," katanya.

Opsi pelantikan calon Kapolri sengaja ditunda Presiden Jokowi lantaran Budi Gunawan mengajukan gugatan pra peradilan atas penetapan status tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Gugatan yang diajukan sejak dua pekan lalu itu dikabulkan hakim dengan alasan BG bukanlah pejabat negara.

DEWI SUCI RAHAYU

Berita terkait

Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

9 menit lalu

Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

Soeharto lengser pada Kamis, 21 Mei 1998 berpengaruh besar terhadap karier militer menantunya dulu, Prabowo yang kini presiden terpilih Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Masuk Dalam Bursa Bakal Calon Pansel KPK, Bayu Dwi: Serahkan kepada Presiden

40 menit lalu

Masuk Dalam Bursa Bakal Calon Pansel KPK, Bayu Dwi: Serahkan kepada Presiden

Bayu tak menampik namanya masuk dalam daftar calon pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Ada Dua Investasi Potensial di Indonesia yang Ditawarkan ke Elon Musk

2 jam lalu

Luhut Sebut Ada Dua Investasi Potensial di Indonesia yang Ditawarkan ke Elon Musk

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan ada dua investasi potensial yang ditawarkan kepada Elon Musk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istana soal Viral Jokowi Diminta Tolong Ambil Foto oleh Delegasi World Water Forum

2 jam lalu

Penjelasan Istana soal Viral Jokowi Diminta Tolong Ambil Foto oleh Delegasi World Water Forum

Presiden Jokowi dimintai seorang perempuan dari delegasi Prancis untuk mengambil potretnya di depan mangrove.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Jurnalis Tanya PDIP Soal Alasan Dirinya Tak Diundang ke Rakernas

4 jam lalu

Jokowi Minta Jurnalis Tanya PDIP Soal Alasan Dirinya Tak Diundang ke Rakernas

Presiden Jokowi tidak mau banyak berkomentar mengenai keputusan PDIP tidak mengundangnya rakernas partai akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Perintahkan Tambah Sabo Dam untuk Cegah Banjir Lahar di Sumbar

4 jam lalu

Jokowi Perintahkan Tambah Sabo Dam untuk Cegah Banjir Lahar di Sumbar

Presiden Jokowi memerintahkan Basuki Hadimuljono untuk menambah sabo dam dalam mencegah bencana galodo di wilayah Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pidato Soal Infrastruktur dan Pengelolaan Air dalam World Water Forum, Walhi: Tak Menyelesaikan Krisis

4 jam lalu

Jokowi Pidato Soal Infrastruktur dan Pengelolaan Air dalam World Water Forum, Walhi: Tak Menyelesaikan Krisis

Walh mengkritik keras pidato Presiden Jokowi dalam Water World Forum ke-10. Program infrastruktur dan pengelolaan air dianggap masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap Kematian Presiden Iran Tak Pengaruhi Ekonomi Global

4 jam lalu

Jokowi Harap Kematian Presiden Iran Tak Pengaruhi Ekonomi Global

Presiden Jokowi mengharapkan kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi tidak berdampak pada ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Apresiasi BRI Microfinance Outlook 2024

4 jam lalu

Presiden Jokowi Apresiasi BRI Microfinance Outlook 2024

Jokowi memuji peran BRI dalam memberdayakan UMKM hingga ke pelosok desa.

Baca Selengkapnya

Jokowi Serahkan Santunan Warga Terdampak Banjir di Sumatera Barat

5 jam lalu

Jokowi Serahkan Santunan Warga Terdampak Banjir di Sumatera Barat

Jokowi meminta pemerintah daerah untuk menyiapkan lahan bagi warga yang perlu direlokasi, sebelum Kementerian Pekerjaan Umum mengirimkan logistik.

Baca Selengkapnya