Marinir Tewas Ditusuk, Warga Dicambuki di Hutan  

Reporter

Minggu, 15 Februari 2015 12:40 WIB

Prajurit Korps Marinir TNI AL. ANTARA/Eric Ireng

TEMPO.CO, Batam - Anggota marinir, Sersan Satu Purniwinanto, tewas ditusuk orang tak dikenal di sebuah tempat pelacuran yang dikenal dengan sebutan 1.001 Malam di Tanjung Uncang, Batam. Akibat tewasnya anggota marinir tersebut, warga sipil menjadi sasaran anggota marinir lainnya.

Kami dak katek salah bae dibecuti (cambuk ),” kata seorang warga Palembang, Sumatera Selatan, kepada Tempo, Sabtu malam, 14 Februari 2015, di rumah tetangganya. Ia masih trauma setelah ditangkap pihak marinir dan dibawa ke hutan, lalu dicambuk dengan kopel dan alat lain. Warga sipil itu dicambuk agar mengaku sebagai pelaku penusukan.

Ismail, Wakil Sekretaris Perkumpulan Keluarga Besar Sumatera Selatan, menceritakan penusukan tersebut terjadi pada Jumat malam, 13 Februari 2015, di sebuah tempat hiburan 1.001 Malam yang berlokasi di Tanjung Uncang. 1.001 Malam merupakan lokalisasi yang aktif selama ini di kawasan Nagoya.

Waktu itu, kata Ismail, pria asal Palembang bermain ke lokasi tersebut kemudian terjadi tabrakan di dalam rumah bordil di sana. Dari tabrakan kecil itu, timbul perang mulut lalu terjadi penusukan.

Akibat tusukan senjata tajam jenis obeng itu, Sersan Satu Purniwinanto banyak mengeluarkan darah, dan tak lama kemudian dinyatakan tewas. Mengetahui anggota marinir Tewas, anggota lainnya—yang diperkirakan berjumlah 200 personel—memburu pelaku. Pemuda asal Palembang sebanyak sebelas orang langsung diculik dan dibawa ke tempat yang tidak diketahui.

"Yang jelas, dari sebelas warga sipil yang diculik, sembilan di antaranya berhasil kembali ke Nagoya, tapi bagian belakang badan hancur karena dibecut oleh anggota marinir," ujar Ismail.

Dua warga Palembang bernama Noval dan Doni belum ditemukan. "Kami minta pihak marinir mengembalikan kedua pemuda tersebut, baik telah menjadi mayat maupun masih hidup," Ismail menegaskan.

Menurut Ismail, ketika para warga yang diculik pihak marinir itu telah kembali, mereka kemudian melapor ke Polresta Barelang. Ismail membantah pernyataan bahwa marinir tersebut melakukan pengintaian atau melaksanakan tugas sebagai intelijen. Sebab, di lokalisasi itu tidak ada yang perlu diintai. "Bubarkan marinir di Pulau Nipah itu," kata Ismail emosi.

Ismail mengatakan tindakan main culik adalah perbuatan melanggar hak asasi manusia. "Seharusnya praduga tak bersalah dulu. Sebab, negara Indonesia negara hukum, jadi harus tunduk pada hukum," katanya.

Ketika Tempo menghubungi Komandan Marinir Batam Mayor Jenderal Farid Washington untuk konfirmasi, telepon selulernya tidak aktif. Tempo masih terus berusaha menghubunginya.

RUMBADI DALLE






Advertising
Advertising

Berita terkait

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

9 jam lalu

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

Selain kasus pembunuhan Vina di Cirebon, ada sejumlah kasus kematian yang masih menjadi misteri dan belum diusut tuntas.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

10 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

11 jam lalu

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP

Baca Selengkapnya

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

15 jam lalu

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

16 jam lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.

Baca Selengkapnya

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

1 hari lalu

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova

Baca Selengkapnya

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

1 hari lalu

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

1 hari lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

1 hari lalu

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

Kasus pembunuhan sepasang kekasih VDA dan RR alias E di Cirebon kembali viral seiring kontroversi film Vina: Sebelum 7 Hari

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

1 hari lalu

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.

Baca Selengkapnya