TEMPO.CO, Bojonegoro - Empat orang tewas di Bengawan Solo dan anak Sungai Bengawan Solo dalam satu pekan terakhir ini. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengimbau warganya waspada karena air Sungai Bengawan Solo naik.
Kepolisian Resor Bojonegoro memastikan empat korban meninggal untuk sementara murni kecelakaan. Polisi juga telah meminta tim medis untuk memeriksa kondisi jenazah keempat korban itu. "Untuk sementara murni kecelakaan," ujar juru bicara Kepolisian Resor Bojonegoro, Nugroho Basuki, kepada Tempo, Rabu, 11 Februari 2015.
Korban pertama adalah Andi Yoga Pratama, 14 tahun, siswa kelas VIII SMPN 1 Kedewan, yang tewas pada Jumat, 6 Februari 2015. Korban tenggelam saat mandi di Kedung Ganden, Desa Hargomulyo, Kecamatan Kedewan. Korban kedua, M. Ghufron, 22 tahun, warga Desa Semambung, Kecamatan Kanor, tewas tersengat listrik dari baterai aki alat pencari ikan saat mencari ikan pada 7 Februari 2015.
Korban ketiga adalah Lasminah, 71 tahun, warga Desa Prigi, Kecamatan Kanor, Bojonegoro. Lasminah tewas mengapung di sungai dekat rumahnya pada Senin, 9 Februari 2015. Diduga dia terpeleset saat buang hajat di sungai itu. Kemudian, Ahim, 14 tahun, siswa kelas VIII salah satu SMP di Kecamatan Kanor. Warga Desa Pasinan, Kecamatan Baureno, ini ditemukan tewas karena kepalanya terbentur batu saat bermain di sungai Desa Karang Dayu Kanor, Bojonegoro, Senin, 9 Februari 2015.
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengimbau warganya untuk bersiap-siap menyambut banjir. Menyusul meningkatnya permukaan air Bengawan Solo setelah daerah hulu sungai hujan deras pada Selasa, 10 Februari 2015.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro mencatat permukaan air Sungai Bengawan Solo cenderung naik. Misalnya, pada Selasa pukul 15.00 waktu setempat, di papan duga tercatat baru 12,80 phielschaal atau tinggi permukaan air. Namun, pada Selasa pukul 20.00 waktu setempat, air sudah mencapai 13,00 phielschaal atau berstatus siaga 1 banjir.
Permukaan air bisa meningkat jika hujan terus-menerus di hulu. Di luar itu, suplai air dari anak Sungai Bengawan Solo yang meluap karena banjir lokal juga memicu banjir. "Ya, cenderung meningkat," ujar Sekretaris BPBD Bojonegoro Nadif Ulfiah kepada Tempo, Selasa, 10 Februari 2015. Dia mengimbau warga yang tinggal di bantaran Sungai Bengawan Solo untuk waspada jika terjadi luapan air sungai.
SUJATMIKO
Berita terkait
Adelia, Bocah Hanyut Ditemukan Tak Bernyawa di Bebatuan Ciomas
20 Mei 2018
Adelia Yulianti, bocah hanyut, sebelumnya bermain dengan teman-temannya di tepi Sungai Cikoneng yang airnya deras.
Baca SelengkapnyaTidur di Bantaran Kali, Pria Ini Ditemukan Tewas di Sungai
29 Desember 2017
Saat tidur di bantaran kali, diduga pria itu tidak sengaja jatuh, lalu tewas di sungai.
Baca SelengkapnyaKematian Hakim Muslim AS, Polisi Selidiki Kemungkinan Pembunuhan
20 April 2017
Kepolisian Kota New York kini menyelidiki kemungkinan pembunuhan dalam kematian hakim Muslim pertama Amerika Serikat
Baca SelengkapnyaDilaporkan Hilang, Pemimpin Ekstremis KKK AS Ditemukan Tewas
13 Februari 2017
Jasad Frank Ancona, pemimpin kelompok ektremis kulit putih Amerika Serikat Ku Klux Klan cabang Missouri, ditemukan setelah hilang beberapa hari.
Baca SelengkapnyaNekat Seberangi Banjir, Perwira Polisi Tewas Terseret Arus
11 Februari 2017
Lenap terperangkap di mobil yang hanyut terbawa arus.
Baca SelengkapnyaTerseret Arus Sungai, Warga Aceh Barat Tewas
7 Januari 2017
Warga Aceh Barat, M. Isa, 62 tahun, ditemukan tewas setelah hilang tiga hari karena terseret arus sungai.
Baca SelengkapnyaPetani di Indragiri Hulu Tewas Diterkam Buaya
12 November 2016
Jasadnya sempat muncul dipermukaan sebelum diseret ke dasar sungai oleh buaya.
Baca SelengkapnyaWarga Amerika Ditemukan Tewas Saat Menyelam di Nias Barat
18 September 2016
Seorang warga negara Amerika Serikat bernama Makena Baker
Ryuchi, 21 tahun, ditemukan tewas di Nias Barat.
Lima Orang Anak Tewas Usai Mencuci Daging Kurban
13 September 2016
Kelima anak itu merupakan anak dari Panti Asuhan Putra Muslimat Kauman di Brebes.
Baca SelengkapnyaIdul Adha Kelabu, Lima Santri Jadi Korban Sungai Pemali
12 September 2016
Ketujuh remaja tersebut saat itu menceburkan diri ke sungai sambil mencuci jeroan dan daging kurban.
Baca Selengkapnya