Banjir Gresik Surut, Warga Terserang Gatal-gatal

Reporter

Senin, 9 Februari 2015 20:00 WIB

Warga menerobos banjir luapan anak sungai Bengawan Solo yang melanda kabupaten Gresik, Jawa Timur, 7 Februari 2015. TEMPO/Artika Rachmi Farmita

TEMPO.CO, Gresik - Banjir yang melanda Kabupaten Gresik akibat meluapnya air Kali Lamong sejak pekan lalu berangsur surut. Selain menggenangi 1.317 hektare sawah dan 1.107 hektare tambak, luberan anak Sungai Bengawan Solo itu juga merambah ke wilayah yang selama ini belum pernah kebanjiran, yakni satu desa di Kecamatan Kedamean. Namun jumlah permukiman yang terkena dampak banjir menyusut menjadi 1.790 rumah dan 4.378 jiwa.

"Total ada sepuluh desa di empat kecamatan yang masih terendam, tapi air sudah mulai surut," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gresik Abu Hassan kepada Tempo, Senin, 9 Februari 2015.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Gresik, dari sepuluh desa di Kecamatan Cerme, tinggal enam desa yang terdampak. Sedangkan di Kecamatan Benjeng masih terdapat satu desa, yakni Gluranploso serta Desa Boboh dan Gadingwatu di Kecamatan Menganti.

Di sisi lain, jumlah warga yang berkunjung ke fasilitas kesehatan meningkat sejak hari kedua banjir. Sebagian besar warga yang berobat menderita gatal-gatal dan kutu air. Adapun sisanya mengeluh batuk, pilek, pusing, dan pegal-pegal. "Sabtu, 7 Februari, 27 orang yang berobat. Besoknya 96 orang, dan siang ini saja sudah 80 orang," kata perawat Pondok Kesehatan Desa Iker-Iker Geger, Nuriyati.

Banjir di Iker-Iker Geger terparah dibandingkan daerah sekitarnya. Terdapat tiga dusun yang masuk desa ini, yakni Geger Kulon, Geger Wetan, dan Iker-Iker. Kedalaman banjirnya lebih dari 1,5 meter. Namun warga memilih bertahan ketimbang mengungsi.

Kepala Satuan Polisi Perairan Kepolisian Resor Gresik Ajun Komisaris Ari Sandi mengatakan pihaknya menurunkan empat personel Sabhara dan enam polisi air khusus di Iker-Iker Geger. "Di Geger, banjir banyak memasuki permukiman warga. Penampungan airnya di sini, jadi surutnya lama," ujarnya.

Berdasarkan pantauan Tempo, empat ruas jalan provinsi dan kabupaten juga masih terputus. Yakni Jalan Boboh-Benowo, Surabaya; Jalan Morowudi-Benjeng, Jalan Benjeng-Balongpanggang, dan Jalan Benceng-Metatu. Meski tak setinggi minggu lalu, ketinggian air bervariasi dari mata kaki hingga 1,5 meter.

Di ruas Jalan Morowudi-Benjeng, warga mulai memperbolehkan kendaraan roda dua melintas. Sebelumnya, baik pengendara roda dua maupun roda empat dilarang memasuki area banjir karena kedalaman air masih tinggi.

ARTIKA RACHMI FARMITA


Berita terkait

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

18 menit lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

17 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

6 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

7 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

7 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

8 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

9 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya