TEMPO.CO, Tegal - Saat sejumlah daerah menyiapkan larangan penjualan pakaian impor bekas yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan, Kota Tegal, Jawa Tengah, justru mempunyai pandangan yang berbeda. “Jangan terlalu apriori pada penjual pakaian impor bekas,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Tegal Khaerul Huda, Jumat, 6 Februari 2015.
Di Kota Tegal, selain di trotoar sekitar Jalan Ahmad Yani, pedagang pakaian impor bekas bisa ditemui di Pasar Malam Alun-alun dan Pasar Pagi tiap Ahad di halaman DPRD Kota Tegal.
Jika surat edaran yang melarang penjualan pakaian impor bekas dari Kementerian Perdagangan sudah turun, Khaerul mengaku tetap tidak akan gegabah melakukan razia. “Kecuali kalau perdagangan pakaian impor bekas itu sudah masif,” kata Khaerul.
Adapun ihwal bakteri pada pakaian impor bekas, Khaerul akan mengimbau pedagang agar mencuci dagangannya dengan maksimal menggunakan air panas dan sabun yang melimpah. “Kami juga akan mengedukasi para pembeli pakaian impor,” ujar Khaerul.
Pedagang pakaian impor bekas di Desa Pagongan, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Sri Widayati, mengaku belum ada pelanggan yang mengeluh karena terkena penyakit setelah membeli dagangannya. “Sudah tujuh tahun saya berdagang di sini, tidak pernah ada masalah,” kata Sri.
Tiap hari Sri menjual sekitar 50 potong pakaian impor bekas asal Taiwan dan Cina yang diperolehnya dari Bandung. Dia membeli pakaian bekas itu dengan sistem kiloan. Namun perempuan 35 tahun itu tidak mau membeberkan harga pakaian bekas tersebut per kilogramnya. “Kalau jualnya mulai Rp 10 ribu sampai Rp 150 ribu per potong,” ujar Sri.
DINDA LEO LISTY
Berita terkait
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki
14 jam lalu
Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.
Baca SelengkapnyaCuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton
1 hari lalu
Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.
Baca SelengkapnyaJadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai
2 hari lalu
Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?
Baca SelengkapnyaZulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri
2 hari lalu
Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.
Baca SelengkapnyaViral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..
3 hari lalu
Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?
Baca SelengkapnyaKemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor
3 hari lalu
Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen
4 hari lalu
Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya
5 hari lalu
Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura
5 hari lalu
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor
5 hari lalu
Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.
Baca Selengkapnya