Djudjuk Srimulat, membaca puisi dalam acara Baca Puisi "Wanita Agung" di GKJ, Jakarta, 1996. Djujuk lahir di Surakarta, 20 Maret 1947, ia adalah pelawak dan pemeran Indonesia. Ia terkenal dan identik dengan grup Srimulat. Djudjuk wafat dengan meninggalkan empat anak. Dok. TEMPO/Bodi CH
TEMPO.CO, Solo-Jenazah komedian Djudjuk Djuwariyah tiba di rumah duka yang berada di Gremet, Solo, Jumat malam 6 Februari 2015 sekitar pukul 21.20 WIB. Jenazah dibawa dengan mobil jenazah dari Yayasan Oikumene Solo.
Para tetangga dan kerabat sudah berkumpul di rumah duka untuk menyambut kedatangan primadona Srimulat tersebut. Jenazah yang berada dalam peti kayu berwana putih itu lansung disemayamkan di ruang depan kediaman keluarga Djudjuk.
Beberapa bintang panggung Srimulat juga sudah terlihat berkumpul di rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir. Mereka adalah Tarzan, Kadir serta Doyok.
Djudjuk meninggal dunia di RS dr Sardjito Yogyakarta setelah menjalani perawatan selama lima hari. Dia akhirnya menyerah dengan penyakit kanker stadium empat yang dideritanya.
"Jenazah akan dimakamkan di Bonoloyo pada Sabtu siang," kata salah satu menantunya, Quirinto. Makam yang sudah dipersiapkan berdampingan dengan suaminya, Teguh Slamet Raharjo yang meninggal belasan tahun lalu.