Ketua Komnas HAM Tak Setuju Pelanggar HAM Diampuni

Reporter

Editor

Kamis, 31 Juli 2003 11:05 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Abdul Hakim Garuda Nusantara tidak setuju jika pelanggar HAM langsung dimaafkan. Ini diungkapkannya menanggapi pernyataan Menteri Kehakiman Yusril Ihza Mahendra yang mempertanyakan nasib RUU Kebenaran dan Rekonsiliasi yang selama enam bulan mandek di Sekretariat Negara. Komisi itu sendiri hanya memberikan pertimbangan, keputusan ada di tangan Presiden, kata Abdul Hakim kepada Tempo News Room usai sebuah seminar di Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, Jakarta, Senin (17/3). Dalam kasus pelanggaran HAM, menurut Abdul Hakim, seorang yang bersalah harus dibuktikan bersalah dulu melalui peradilan. Orang itu harus mengaku menyesal. Setelah itu baru dilakukan rekonsiliasi, ujarnya. Ia tidak sependapat jika komisi itu justru akan menghapuskan jejak kejahatan yang telah terjadi. Kita bawa pelanggar HAM ke pengadilan HAM, tegasnya. Ia berpendapat bahwa pemerintah yang otoritarian perlu juga bertanggung jawab terhadap keselahan yang telah diperbuat. Komisi itu sendiri menjadi silang pendapat di antara beberapa kalangan. Oleh sejumlah lembaga swadaya masyarakat, komisi ini dianggap usaha menghilangkan jejak atas kesalahan yang pernah diperbuat para tersangkas kasus kejahatan HAM. Mereka beranggapan, dengan komisi ini maka tidak perlu ada pengadilan. Yusril Ihza Mahendra, menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, berpendapat bahwa agar permasalahan yang menimpa Indonesia selesai perlu ada rekonsiliasi. Ia merujuk pada hasil rekonsiliasi yang telah dilakukan Afrika Selatan. Negara ini, pasca apartheid, mencoba memaafkan silang sengketa antara kulit hitam dan putih. (Anggoro Gunawan Tempo News Room)

Berita terkait

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

6 menit lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

iPad: Game Nintendo Dimainkan dengan Emulator Delta

10 menit lalu

iPad: Game Nintendo Dimainkan dengan Emulator Delta

Setelah dirilis di App Store untuk iPhone, emulator Nintendo populer Delta akan hadir untuk versi iPad

Baca Selengkapnya

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

14 menit lalu

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

ITS melantik Bambang Pramujati sebagai rektor baru periode 2024-2029, menggantikan Mochamad Ashari.

Baca Selengkapnya

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

19 menit lalu

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

Dalam sidang sengketa Pileg, PKB meminta KPU mengembalikan suara partainya yang telah dihilangkan.

Baca Selengkapnya

Tanggal Merah Mei 2024, Hari Libur Apa Saja?

24 menit lalu

Tanggal Merah Mei 2024, Hari Libur Apa Saja?

Pada Mei 2024, ada beberapa hari libur atau tanggal merah

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

30 menit lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Kata Gibran Soal Persentase Komposisi Susunan Menteri di Kabinet Prabowo

39 menit lalu

Kata Gibran Soal Persentase Komposisi Susunan Menteri di Kabinet Prabowo

Sejumlah partai di luar koalisi pengusung Prabowo-Gibran telah menyatakan akan bergabung dengan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

42 menit lalu

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

1 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Legislator Minta Kapal Ikan Non-Tuna di Pelabuhan Benoa Segera Direlokasi

1 jam lalu

Legislator Minta Kapal Ikan Non-Tuna di Pelabuhan Benoa Segera Direlokasi

Komisi VI DPR dukung percepatan pembangunan Bali Maritime Tourism Hub

Baca Selengkapnya