Ketua DPD Yakin Budi Gunawan Penuhi Panggilan KPK

Reporter

Senin, 2 Februari 2015 17:29 WIB

Para aktivis menyapu topeng bergambarkan Komjen Budi Gunawan saat berunjuk rasa didepan Istana Negara, Jakarta, 21 Januari 2015. Mereka menentang Budi Gunawan menjadi kapolri dan menginginkan terpilihnya Kapolri yang bersih dari korupsi. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Melihat kisruh Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman mengharap agar seluruh pihak menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Irman meminta calon Kepala Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan menghadiri pemanggilan KPK untuk kepentingan statusnya. "Harus taat hukum. Apalagi di atasnya itu ada moral dan etika," kata Irman di Istana Negara, Senin 2 Februari 2015. (Baca:Posisi Budi Gunawan Dinilai Mirip Calon Berzina)


Irman tak mempermasalahkan Budi Gunawan yang mengajukan praperadilan untuk kasus sangkaan terhadapnya. Menurut Irman, pengajuan praperadilan adalah hak Budi Gunawan. "Tapi pemanggilan Budi di KPK sebagai kewajiban juga harus dilaksanakan," kata dia. Kedua mekanisme hukum itu, kata Irman, harus dijalankan. "Agar ada integritas." Irman percaya suatu ketika Budi Gunawan akan menghadiri panggilan KPK. "Saya yakin." (Baca: Mangkir ke KPK, Budi Gunawan Dibela Istana)

KPK menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka dalam kasus dugaan gratifikasi. Penetapan tersangka itu terjadi beberapa hari setelah Presiden Jokowi menyerahkan pencalonan Budi ke Dewan Perwakilan Rakyat untuk menjalani proses uji kelayakan dan kepatutan di DPR. Publik sempat mendesak agar Jokowi menarik pencalonan dan mengganti dengan calon lain. Namun, proses uji kelayakan terus berjalan dan Budi dinyatakan lolos di DPR.

Budi kemudian menggugat KPK. Pengacara Budi Gunawan, Frederick Yunadi, mengatakan ada dua materi gugatan yang mereka ajukan untuk membatalkan penetapan tersangka kliennya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Materi ini, kata dia, bakal menjadi senjata dalam sidang praperadilan yang diajukan. Pertama, menurut dia, penetapan tersangka Budi Gunawan hanya dilakukan oleh empat komisioner KPK. "Padahal seharusnya keputusannya kolektif kolegial lima orang," kata Frederick.


Kedua, Frederick menuding penetapan tersangka terhadap Budi Gunawan dipaksakan karena mengambil kasus yang telah diselesaikan di internal Polri. Ia mengatakan Kepala Lembaga Pendidikan Polri itu sudah pernah diperiksa oleh Badan Reserse Kriminal Mabes Polri untuk dugaan kepemilikan rekening gendut. Hasil pemeriksaan internal, kata Frederick, menyatakan bahwa Budi Gunawan bersih dari dugaan kepemilikan rekening gendut itu. "Makanya ini aneh kalau kasusnya diungkit-ungkit lagi," ujarnya.


MUHAMMAD MUHYIDDIN


Berita Lainnya:
Praperadilan Budi Gunawan, Hindari Jalan Ampera
Awas, Jejak Hakim Kasus Budi Gunawan Mencurigakan
Sindiran Pedas Tim 9 Jokowi buat Budi Gunawan

Advertising
Advertising

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

7 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

10 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

12 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

15 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

16 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

18 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

18 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

20 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

22 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya