KPK: Ada Jerat Hukum bagi Polisi Mangkir  

Reporter

Rabu, 28 Januari 2015 07:46 WIB

Aktivis yang tergabung dalam koalisi masyarakat sipil untuk reformasi polri berunjuk rasa didepan Istana Negara, Jakarta, 21 Januari 2015. Dalam aksi tersebut mereka menyerahkan petisi sebanyak 31.000 tuntutan penolakan komjen Budi Gunawan menjadi Kapolri. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto mengingatkan para saksi perkara dugaan korupsi Komisaris Jenderal Budi Gunawan yang berkali-kali mangkir dari panggilan KPK. Mereka bisa dikategorikan melakukan tindakan obstruction of justice alias merintangi penegakan hukum. Tindakan begitu bisa membuat para saksi disebut melanggar undang-undang.

"Semua pihak yang secara nyata menghindari, atau menghalangi proses penyidikan, bisa kena Pasal 21, 22, 23," kata Bambang di kantornya, Rabu dinihari, 28 Januari 2015. (Baca: Diminta Jokowi Mundur, Budi Gunawan Menolak)

Tiga pasal tersebut berada di koridor Bab 3 Undang-Undang Pemberantasan Korupsi, yang mengatur tindakan pidana lain yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi. Ancaman hukuman maksimalnya 12 tahun dan atau denda paling banyak Rp 600 juta. (Baca: Politikus PDIP: Jokowi Bisa 'Game Over')

Hingga hari ke-15 penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi, baru satu saksi yang menghadiri pemanggilan KPK. Dia adalah guru Sekolah Pimpinan Kepolisian Inspektur Jenderal Purnawirawan Syahtria Sitepu. (Baca: KPK Rontok, Giliran Yusuf PPATK 'Diteror' DPR)

Padahal KPK memanggil banyak orang untuk dimintai keterangan sebagai saksi, dan kebanyakan yang dipanggil adalah polisi aktif. "Saya pikir penegak hukum mengerti hal begitu," kata Bambang.

KPK bakal mengkaji pasal-pasal tersebut, untuk melihat kemungkinan menerapkan sangkaan serupa terhadap para atasan dari polisi yang mangkir. "Nanti akan kami kaji," kata Bambang.

Penyidikan kasus Budi Gunawan, menurut Bambang, memerlukan keterangan saksi. Maka itu keterangan yang disampaikan para saksi teramat penting. "Alat bukti itu salah satunya keterangan saksi," katanya.

Meski dalam Kitab UU Hukum Acara Pidana diatur mengenai mekanisme penjemputan paksa terhadap para saksi yang sudah dua kali mangkir dari panggilan KPK, tapi Bambang enggan menyebut lembaganya bakal segera menerapkan penjemputan paksa. "Jangan dibuat seolah-olah sulit, belum tentu harus jemput paksa. Saya yakin penegak hukum (polisi) itu tahu hukum," ujar dia.

Bambang mengimbau para saksi kasus Budi Gunawan sebaiknya menghadiri pemanggilan KPK. Apalagi, Presiden Joko Widodo menginginkan proses pengusutan kasus tersebut berjalan akuntabel. "Penegak hukum harus menunjukkan konsistensinya, datang, seperti saya datang ke Polri," ujarnya.

MUHAMAD RIZKI

Terpopuler:
Syahrini Pamer Foto Bersama Paris Hilton di Bali
Menteri Tedjo, Jaya di Laut Gagal di Darat
Golkar Barter Lapindo dengan Budi Gunawan?
Kemudi QZ8501 Rusak, Ini Jawaban AirAsia
Pengacara Budi Gunawan Kini Incar Penyidik KPK
Selalu Bilang Next, Ceu Popong Tegur Menteri Anies
Terkaya di Dunia, Hartanya Baru Habis 220 Tahun

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

3 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

6 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

9 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

12 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

13 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

15 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

15 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

17 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

19 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya