Kekecewaan Kepada Presiden Jokowi Meluas

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 26 Januari 2015 18:46 WIB

Warga melakukan tanda tangan dukungan saat koalisi masyarakat sipil cinta KPK dan Polri bersih melakukan aksi kampanye Save KPK dan tolak kriminalisasi para Pimpinan KPK di kawasan MH Thamrin, Jakarta 25 Januari 2015. Dalam aksinya mereka mengkampayekan cinta KPK dan cinta Polri yang bersih. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Yogyakarta - Setelah puluhan akademisi dari 10-an universitas beraksi menyatakan sikap menolak pelumpuhan KPK di Gedung Pusat UGM pada ahad lalu, pernyataan serupa bermunculan di kampus-kampus lain. Aksi dukungan bagi KPK digelar oleh mahasiswa bersama akademisi Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia (UII) di depan kampusnya di Jalan Tamansiswa, Kota Yogyakarta, hari ini.

Mahasiswa, dosen hingga Dekan Fakultas Hukum UII bergantian berorasi di atas podium kecil yang didirikan di halaman kampusnya. Mereka juga membeber kain putih seluas meja pimpong untuk mengumpulkan tanda tangan penolakan pada upaya pelumpuhan KPK.

Seusai aksi itu, Dekan Fakultas Hukum UII, Aunur Rohim Faqih menyatakan kecewa dengan sikap Presiden Joko Widodo yang membiarkan konflik KPK dan Polri terus berlarut. Dia curiga, Presiden, yang akrab disapa Jokowi, tidak tegas karena tersandera kepentingan partai-partai pendukungnya. "Sikap Presiden masih tidak jelas dan tidak tegas, itu justru tidak memghormati kedua institusi (KPK dan Polri)," kata Aunur. (Baca: `Jokowi Jangan Pindahkan Istana ke Rumah Mega`)

Dia menuding Jokowi belum memperbaiki sikapnya ketika nekat mengusulkan Komisaris Jendral Budi Gunawan sebagai satu-satunya calon Kapolri ke DPR meskipun sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Aunur juga mengecam DPR karena begitu mudah menyetujui pencalonan figur Kapolri yang bermasalah. "Kalau kotor ya kotor," kata dia.

Dia mengharapkan Jokowi segera mengambil langkah tegas dengan membatalkan rencana pelantikan Budi Gunawan sebagai Kapolri. Menurut dia, keputusan itu berarti Presiden mengakui kredibilitas KPK. (Baca: Bambang Widjojanto Ajukan Pemberhentian Sementara)

Langkah lain, menurut dia, Presiden perlu segera memerintahkan penghentian segala bentuk kriminalisasi terhadap pimpinan KPK. "Kriminalisasi kepada Bambang Widjojanto harus dihentikan," kata dia.

Dua keputusan itu, menurut Aunur akan berimplikasi besar terhadap penuntasan konflik KPK dan Polri. Selama ini, konflik antar kedua lembaga, hanya memberikan keuntungan politik pada elite korup. "Presiden harus berani tegas dan keluar dari pengaruh kelompoknya," kata Aunur.

Sejumlah tokoh Muhammadiyah hadir saat aksi berlangsung. Di antaranya ialah mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif, anggota Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Chairil Anwar dan Ketua Pimpinan Pusat Aisiyah Siti Noorjannah Djohantini. Tokoh Muhammadiyah lainnya yang hadir di aksi itu ialah Abdul Munir Mulkan, Said Tuleley dan anggota DPD RI, Afnan Hadikusumo. (Baca: Tuntutan Pencopotan Menteri Tejo Kian Meluas)

ADDI MAWAHIBUN IDHOM


Berita terpopuler:
KPK-Polri, Samad: Apa yang Jamin Saya Selamat...?
Ini Alasan Moeldoko Mengirim TNI Menjaga KPK
Jagoan Hukum ke Istana, Jokowi Bikin Tim Khusus
EKSKLUSIF: Gaya Jokowi Minta Bambang KPK Dilepas





Advertising
Advertising





Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

19 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

22 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

1 hari lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya