ICW: Jokowi Kehilangan Keberanian dan Independensi  

Reporter

Senin, 26 Januari 2015 06:29 WIB

Presiden Joko Widodo (dua kiri depan) didampingi Wapres Jusuf Kalla (tiga kanan depan), Ketua KPK Abraham Samad (kiri depan), Wakapolri Komjen Pol. Badrodin Haiti (kanan), Jaksa Agung H.M. Prasetyo (dua kanan), Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno (tiga kiri belakang), Mensesneg Pratikno (tiga kanan belakang), Seskab Andi Widjajanto (kiri belakang) dan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Pandjaitan (dua kiri belakang) beri keterangan pers terkait kasus hukum Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto di Istana Bogor, Jabar, 23 Januari 2014. Jokowi meminta Polri dan KPK untuk memastikan proses hukum yang ada harus obyektif dan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan menilai Presiden Joko Widodo membiarkan pelemahan gerakan antikorupsi. Jokowi, kata Ade, terus berkompromi dengan kepentingan partai penyokong sehingga lembaga-lembaga hukum yang seharusnya jadi pilar antikorupsi menjadi reyot. "Jokowi telah kehilangan keberanian dan independensi," kata Ade, Ahad, 25 Januari 2015.

Ade mengatakan, sebagai presiden, Jokowi seharusnya tidak melakukan kompromi politik yang cenderung melawan kepentingan rakyat. ICW juga mengkritik Jokowi akan kentalnya unsur politik dalam penentuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jaksa Agung, dan Kepala Polri. (Baca: KPK Vs Polri, Jokowi: Jangan Ada Kriminalisasi)

Menurut Ade, Jokowi membiarkan kepentingan politik merambat dan menguasai pucuk pimpinan lembaga hukum. Setelah memilih politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Yasonna Laoly sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jokowi kembali mengangkat politikus Partai NasDem, Prasetyo, sebagai Jaksa Agung. Kini, Jokowi mengangkat Budi Gunawan, mantan ajudan Megawati Soekarnoputri, sebagai Kapolri. (Baca: Jokowi Punya Jabatan tapi Tak Punya Kekuasaan)

Ade melihat Jokowi tak mampu membendung seluruh kepentingan partai dan elite yang menyokong dirinya. Di tengah polemik KPK dan Polri, ICW menilai Jokowi tak punya sikap yang jelas. Pilihan sikap Jokowi yang cenderung normatif justru mengambang dan tak memberikan kekuatan pada pemberantasan korupsi. "Rencana aksi Jokowi soal antikorupsi tak jelas," ujar Ade.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita Terpopuler
''Ada Pembentukan Satgas-Satgas Liar di Polri''

Budi Gunawan Dilantik Besok? Jokowi...

Apa Saja Instruksi Bambang KPK di Sidang MK? Ini Kata Saksi

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

2 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

2 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

2 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

3 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

3 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

3 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Babak Baru Konflik KPK

4 jam lalu

Babak Baru Konflik KPK

Dewan Pengawas KPK menduga Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melanggar etik karena membantu mutasi kerabatnya di Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

4 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

4 jam lalu

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.

Baca Selengkapnya