Bambang Ditangkap, DPR: KPK Masih Berfungsi

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 24 Januari 2015 06:17 WIB

TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO , Jakarta: Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Azis Syamsuddin, menilai penahanan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjajanto, tidak akan mengamputasi kinerja KPK. Menurut Azis, formasi pimpinan yang tersisa masih memungkinkan mereka untuk bekerja. "Belum menjadi masalah," kata Azis Jumat, 23 Januari 2015. (Baca: Save KPK, Komnas HAM Selidiki Penangkapan Bambang)

Bambang ditangkap pagi tadi oleh Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. Bambang dituduh menyuruh saksi memberikan keterangan palsu terkait sengketa pilkada Kabupaten Kotawaringin Barat pada sidang di Mahkamah Konstitusi 2010 lalu.

Penangkapan itu terjadi selang sepekan setelah KPK menetapkan status tersangka terhadap calon tunggal Kapolri, Komisaris Jenderal Budi Gunawan.

Azis menjelaskan, penahanan Bambang menyebabkan KPK hanya dipimpin tiga komisioner. Sebab, satu kursi lainnya sudah lebih dulu ditinggalkan Busyro Muqoddas, yang memasuki masa pensiun sejak Desember 2014. (Baca: Wakapolri: Bambang Widjojanto Bebas Malam Ini )

Dengan situasi itu, pimpinan KPK yang tersisa saat ini hanyalah Abraham Samad, Adnan Pandu Praja dan Zulkarnain.

Meski demikian, Aziz menilai pimpinan yang tersisa masih memungkinkan membuat keputusan-keputusan strategis. Pasal 21 ayat 5 Undang-Undang KPK menyebut keputusan KPK bersifat kolektif kolegial.

"Tapi ini sudah di titik kritis. Kalau terjadi kasus terhadap komisioner yang lain, tentu akan jadi masalah. Bisa lumpuh itu KPK," kata Azis. (Baca: Alasan Badrodin Terlambat Tahu Penangkapan Bambang)

Karena itu, Aziz berpandangan Presiden Joko Widodo tidak perlu menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang yang mengatur legalitas keputusan pimpinan KPK.

Komisi Hukum juga tidak akan mencampuri proses hukum yang sedang berjalan. "Kami mendukung sikap presiden yang mendorong penyelesaian masalah secara objektif menurut UU."

RIKY FERDIANTO



Terpopuler:
BW Ditangkap, Jokowi Bicara Pertumbuhan Ekonomi
#SaveKPK dan #SayaKPK Dikibarkan di Gedung KPK,
Pemkot Bogor Anggarkan Rp 10 Miliar untuk Taman
Sejuta Turis Australia Kunjungi Bali Tiap Tahun


Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

13 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

16 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

19 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

21 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

22 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya