Kenapa 8 Kasus Teror Pada Aktivis Bangkalan Macet?

Reporter

Kamis, 22 Januari 2015 07:31 WIB

Ilustrasi Penembakan. (Ilustrasi: Koran Tempo)

TEMPO.CO, BANGKALAN—Puluhan mahasiswa dan aktivis lembaga swadaya masyarakat se-Bangkalan, Jawa Timur, berunjuk rasa di kepolisian resor setempat, kemarin. Mereka menuntut polisi agar mengusut tuntas kasus-kasus teror terhadap aktivis antikorupsi di sana. Terakhir, Mathur Husairi, 47 tahun, ditembak di depan rumahnya, Selasa lalu.


Hanya kasus pembacokan aktivis Madura Corruption Watch (MCW), Musleh, pada 23 Desember 2014, yang terungkap karena pelaku menyerahkan diri. "Kami minta jangan (hanya) pelaku, tapi aktor intelektual juga harus diungkap," ujar Edrus Ilyas, koordinator aksi itu.


Adapun kasus-kasus lainnya masih gelap, seperti perusakan terhadap mobil dan rumah Direktur LSM Pusaka Jatim, Aliman Haris, pada 2010; pembacokan terhadap Wakil Direktur MCW, Fahrillah, pada 2011; serta pembacokan Muzakki dan Mahmudi Ibnu Khotib pada 2013. Sebelumnya, pada 2012, rumah Mathur dilempari batu dan bom molotov. Selain itu, mobilnya nyaris dibakar.


Mathur memang getol mengungkap dan melaporkan kasus-kasus korupsi di Bangkalan. "Rentetan teror ini membuat kami takut. Tapi kami tetap harus menyuarakan keadilan," kata salah seorang korban teror, Mahmudi Ibnu Khotib.


Adapun Kepala Kepolisian Resor Bangkalan, Ajun Komisaris Besar Sulistiyono, membantah tudingan bahwa pihaknya tidak serius dalam mengungkap kasus-kasus itu. "Semua kasus tersebut tetap kami proses," kata dia. Namun, menurut dia, polisi kesulitan dalam menemukan saksi. "Meski polisi tahu bahwa orang tersebut tahu soal kejadian yang ada, mereka tidak mau bersaksi."


Advertising
Advertising

Menurut Sulistiyono, untuk mendapatkan orang yang mau bersaksi, polisi terus melakukan pendekatan. Hal itu membutuhkan waktu lama. Khusus kasus Mathur, dia menambahkan, polisi telah memeriksa lima saksi. Dua saksi berasal dari pihak keluarga, sedangkan tiga lainnya adalah rekan korban.


Hasil uji balistik tim Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Jawa Timur menunjukkan bahwa peluru yang mengenai Mathur adalah kaliber 9 milimeter berlapis tembaga. Namun, menurut Kepala Hubungan Masyarakat Polda, Komisaris Besar Awi Setiyono, pada peluru itu tidak ditemukan galangan ataupun dataran, sehingga jenis senjatanya tidak bisa diidentifikasi. “Yang jelas, senjatanya tanpa alur, bisa rakitan atau senjata pabrikan yang dihapus alurnya untuk menghilangkan jejak.”


MUSTHOFA BISRI | MOHAMMAD SYARRAFAH


BACA JUGA



Berita terkait

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

15 jam lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

15 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

18 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

5 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

7 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

10 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

10 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

10 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

10 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

10 hari lalu

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.

Baca Selengkapnya