2. Hilang Wibawa
Jika Budi Gunawan kelak dilantik menjadi Kepala Polri oleh Jokowi, efeknya semakin berantai. Bambang mengatakan kepemimpinan Budi bakal dipertanyakan oleh bawahannya. Bawahan-bawahan Budi, kata Bambang, bisa menganggap Budi tak pantas dan cakap memimpin Mabes Polri karena menjadi tersangka di KPK.
Bahkan, kata Bambang, efek bola saljunya akan merembet kepada institusi Polri itu sendiri. "Hal itu bisa berujung pada sebuah perpecahan di dalam tubuh Mabes Polri. Nanti ada kubu mereka yang mendukung Budi, dan ada pula mereka yang mempertanyakan kepemimpinan Budi," ujar Bambang. (Baca juga: Budi Gunawan Tersangka, Bukan Sekali Jokowi 'Nabok Nyilih Tangan')
Di depan anggota Komisi Hukum DPR, Budi Gunawan menganggap penetapan dirinya sebagai tersangka merupakan pembunuhan karakter terhadap dirinya dan institusi Polri. Pasalnya, ia belum pernah sekalipun diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. "Ini bentuk pembunuhan karakter atau dan pengadilan media," katanya. (Baca: Jokowi Sodorkan Budi Gunawan: Ini Mimpi Buruk)
Kepala Polri Jenderal Sutarman belum dapat memastikan penonaktifan Budi dari jabatannya. Menurut Sutarman, penonaktifan Budi harus dibahas di Dewan kebijakan. "Tentu saja melalui proses di dewan kebijakan yang dipimpin Wakapolri Badrodin Haiti," kata Sutarman di Mabes Polri, Selasa, 13 Januari 2015. (Baca: 2 Dalih Jokowi Ambangkan Bekas Ajudan Megawati)
Saat ini, Sutarman mengatakan, instansinya akan menunggu sampai terselesaikannya proses hukum yang dilakukan komisi antirasuh terhadap Kepala Lembaga Pendidikan Polri itu. "Tentu kami hormati asas praduga tak bersalah," kata mantan ajudan presiden keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu.
Berikutnya 3. Ada Dua Kubu