Ekspresi Abraham Samad sebelum ditanya wartawan seputar calon menteri Jokowi-JK, di Makassar, Sulsel, 21 Oktober 2014. TEMPO/Hariandi Hafid
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad langsung mendapat serangan balik pasca-mengumumkan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka. Serangan tersebut berupa foto-foto pria yang mirip Abraham berpose mesra dengan perempuan muda yang diduga bernama Elvira Devinamira. (Baca: Soal Calon Kapolri, KPK Tidak Dilibatkan Jokowi)
"Itu gosip untuk mengkriminalisasi saya," ujar Abraham melalui pesan singkat, Rabu, 14 Januari 2015. Elvira disebut-sebut sebagai finalis Puteri Indonesia 2014.
Budi Gunawan merupakan calon tunggal Kapolri yang dipilih Presiden Joko Widodo. Rencananya, Budi akan mengikuti uji kelayakan di Dewan Perwakilan Rakyat hari ini. (Baca: 7 Hal Terjadi Setelah Budi Gunawan Tersangka)
Pasca-penetapan Budi sebagai tersangka, gedung komisi antirasuah dijaga puluhan petugas kepolisian pada dinihari tadi. Anggota kepolisian berseragam yang datang menggunakan sejumlah truk sempat berkumpul persis di depan gedung KPK.
Tanpa memberikan keterangan apa pun terhadap pihak keamanan internal KPK, puluhan petugas tersebut meninggalkan area gedung. Namun, tak lama berselang, belasan petugas berpakaian preman kembali berkumpul di depan gedung KPK. (Baca: Budi Gunawan Tersangka, Tiga 'Dosa' Ini Melilitnya)
Belakangan diketahui bahwa belasan petugas tersebut merupakan anggota kepolisian dari Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya yang diperintahkan untuk mengamankan gedung yang terletak di Jalan Rasuna Said C1, Jakarta Selatan, itu.
KPK mengumumkan Budi Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi dalam jabatannya sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier Polri 2003-2006 dan jabatan lainnya di kepolisian, kemarin. KPK menjerat Budi Gunawan dengan Pasal 12 huruf a atau b, Pasal 5 ayat (2), Pasal 11, atau Pasal 12 B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. (Baca: Budi Gunawan Tersangka, Bukan Sekali Jokowi 'Nabok Nyilih Tangan')
