TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi Suwarsono menyatakan tahun ini KPK akan menggalakkan lagi program pencegahan offensive. Program ini adalah dengan menyindir pejabat publik yang akan mengambil kebijakan yang berpotensi merugikan negara.
Suwarsono menyatakan program pencegahan itu adalah dengan mempelajari sistem penyelenggaraan negara berdasarkan kebijakan tertentu. Contohnya, pada pertengahan 2014, KPK mengundang dua menteri karena mendengar kabar mereka akan membuat kebijakan baru pengelolaan gas dari negara diserahkan ke swasta. Kebijakan ini berpotensi merugikan negara Rp 8 triliun per tahun. "Kami minta mereka batalkan, namun tetap berkeras," kata Suwarsono, Jumat, 9 Januari 2015.
Setelah dua kali pertemuan, dua menteri yang tidak disebutkan namanya oleh Suwarsono itu memilih tetap mengambil kebijakan itu. "Akhirnya kami bilang; 'ya sudah kalau bapak mau ambil itu, tapi akan kami awasi terus. Kalau ada apa-apa, bapak berdua tanggung jawab ya," kata dia menirukan ancamannya.
Akhirnya, dengan ancaman halus itu, kedua menteri tadi tak jadi mengambil kebijakan berpotensi salah tersebut. "Pencegahan offensive itu yang ingin kami tegakkan lagi pada 2015 ini," kata dia. (Baca juga: Menteri Nila Takut Main ke Gedung KPK)
Suwarsono menegaskan KPK tak bisa bekerja sendiri memberantas korupsi. Karena itu, pencegahan dini korupsi di lembaga-lembaga penyelenggara negara sangat diperlukan. "Apa pun alasannya, baik karena takut ketahuan KPK atau karena sayang keluarga, yang penting pejabat negara mencegah diri melakukan korupsi," katanya. (Baca juga: KPK: Angka Kejahatan Korupsi Agraria Tinggi)
INDRI MAULIDAR
Berita lain:
Heboh, Dosen IAIN Ajak Mahasiswa Belajar di Gereja
'PNS Seksi' di Kota Bekasi Ditegur
Penyelam Belut Air Asia Jumpa Hiu: Assalamualaikum
Berita terkait
KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini
3 jam lalu
Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sudah 2 kali mangkir dalam pemeriksaan KPK sebelumnya dan tengah mengajukan praperadilan.
Baca SelengkapnyaKasus Suap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru
7 jam lalu
KPK menangkap Abdul Gani Kasuba beserta 17 orang lainnya dalam operasi tangkap tangan atau OTT di Malut dan Jakarta Selatan pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBabak Baru Konflik KPK
12 jam lalu
Dewan Pengawas KPK menduga Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melanggar etik karena membantu mutasi kerabatnya di Kementerian Pertanian.
Baca SelengkapnyaKPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City
12 jam lalu
KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.
Baca SelengkapnyaMantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK
12 jam lalu
Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto menganggap Nurul Ghufron tak penuhi syarat lagi sebagai pimpinan KPK. Insubordinasi melawan Dewas KPK.
Baca SelengkapnyaPraperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang
14 jam lalu
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor mengajukan praperadilan ke PN Jakarta selatan. Dua kali mangkir dari pemeriksaan KPK.
Baca SelengkapnyaDua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini
17 jam lalu
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, Senin, 6 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja
21 jam lalu
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.
Baca SelengkapnyaWarga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum
1 hari lalu
Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden
Baca SelengkapnyaBeredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah
2 hari lalu
Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.
Baca Selengkapnya