Tim DVI AirAsia Akan Dibantu Korsel dan Australia
Editor
Maria Rita Hasugian
Minggu, 4 Januari 2015 16:44 WIB
TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Anas Yusuf mengatakan tim Disaster Victim Identification (DVI) Nasional akan dibantu tim DVI Korea Selatan dan Australia dalam mengidentifikasi korban kecelakaan AirAsia QZ8501.
"Besok mereka sudah ikut mengidentifikasi korban AirAsia," kata Anas saat jumpa pers di Crisis Center AirAsia QZ8501, Ahad, 4 Desember 2015. (Baca: Tiga Jenazah Air Asia Kembali Teridentifikasi)
Bantuan ini, ujar dia, menunjukkan proses identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara tidak hanya dikerjakan 160 dokter ahli asal Indonesia, tapi juga dibantu tim DVI luar negeri, baik yang sudah ikut bergabung maupun yang akan bergabung besok.
"Yang sudah bergabung pada hari ini adalah tim dari Singapura sebanyak tujuh dokter ahli: 5 ahli sidik jari, 1 ahli gigi, dan 1 ahli patologi foriensik," kata Anas. (Baca: Korban AirAsia Ikut Arus, Area Pencarian Diperluas)
Hingga hari kedelapan pencarian dan evakuasi AirAsia QZ8501, Anas menuturkan tim DVI sudah menyelesaikan identifikasi pada sembilan jenazah. Jadi, Anas menolak anggapan bahwa tim DVI bekerja lambat. Sebab, sudah banyak korban yang langsung ditangani dan telah ditemukan identitasnya. "Kami terus kerja, meskipun pada hari libur (Ahad)," ujar Anas. (Baca: Jonan Bekukan Rute Air Asia, Singapura Bereaksi)
Total, ada 30 jenazah korban jatuhnya AirAsia QZ8501 yang telah ditemukan dan dibawa ke RS Bhayangkara. Sembilan di antaranya sudah berhasil diidentifikasi, yakni Hayati Lutfiah Hamidah, Grayson Herbert Linalisa, Khairunisa Haidar Fauzi, Kevin Alexander, Themeji Thejakusuma, Hendra Gunawan Sawal, Wismoyo Ari Prambudi, J. Stevie Gunawan, dan Juanita Limantara. Sedangkan sisanya, 21 jenazah, yang sudah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara masih dalam proses identifikasi.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Baca juga:
Risma Tak Percaya Peringatan Dini Amerika Serikat
Premium Turun, Tarif Angkot Tak Ikut Turun
Duka Air Asia, Bendera Berkibar Setengah Tiang
27 Perusahaan Asing Tolak Kenaikan UMP Jakarta