Personel TNI AU terlihat sedang mempersiapkan pesawat Hercules C-130, 29 Desember 2014, pesawat legendaris ini dilibatkan dalam pencarian pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 yang hilang 28 Desember 2014 dalam penerbangan Surabaya-Singapura, diperkirakan pesawat tersebut hilang di wilayah selat Karimata dekat Bangka Belitung. Jefri Tarigan/Anadolu Agency/Getty Images.
TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Satu pesawat Hercules milik militer Singapura Kamis, 1 Januari 2015, berada di Landasan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Pesawat ini mengangkut personel dan peralatan bantuan untuk memastikan posisi puing pesawat Airbus A320-200 milik AirAsia yang masih terbenam di bawah laut. (Baca: Dua Spekulasi Kecelakaan AirAsia QZ8501)
Pesawat yang dipimpin Mayor Tank Tek Hong ini datang membawa 7 orang personel, serta alat sonar otomatis untuk mendeteksi benda di bawah permukaan laut. "Nama alatnya autonomous underwater vehicle atau AUV," kata Koordinator Misi SAR Pangkalan Bun, Sunarbowo Sandy. (Baca: Kapal Malaysia Temukan Tangga Darurat Air Asia)
Alat ini, kata Sunarbowo, akan digunakan untuk mendeteksi sinyal lemah emergency locator transmitter atau ELT yang ada pada sisa-sisa Airbus AirAsia. "Kami berharap alat ini bisa mendeteksi sinyal beacon di ELT bodi pesawat," ucap dia. (Baca: Ciri-ciri Jenazah Perempuan Korban Air Asia QZ8501)
Sebagai gambaran, AUV yang dipinjamkan Singapura ini mampu mendeteksi benda ataupun sinyal ELT di kedalaman laut hingga 100 meter dan area sapuan sejauh 100 meter. Jika sonar dari alat ini mendeteksi sebuah benda, pada layar kendali AUV akan muncul proyeksi gambarnya. "Nanti akan ketahuan bendanya terbuat dari apa, karena dibedakan berdasarkan warna." (Baca: Data Armada dan Pasukan Pencari Air Asia QZ8501)
Nantinya AUV dioperasikan dari kapal militer Singapura RSS Persistence yang sudah bergabung dengan tim pencari di perairan Pangkalan Bun. "Alat ini akan dikirim ke kapal pakai helikopter," kata Sunarbowo. Lantaran tanpa awak, pengoperasian alat ini tak terpengaruh kondisi cuaca. (Baca: Identifikasi Korban Air Asia QZ8501 Makin Sulit)
Sebetulnya, menurut Sunarbowo, Indonesia juga memiliki UAV, yang dioperasikan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Tapi karena area pencarian yang luas, maka dibutuhkan tambahan alat serupa. "Supaya titik pasti keberadaan puing pesawat, termasuk kotak hitamnya bisa diketahui." (Baca juga: Kapal Hi-Tech BPPT Bantu Cari Air Asia)
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
16 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Kota Kinabalu, Malaysia akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu
33 hari lalu
AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu
Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia meluncurkan promo tiket pesawat rute internasional dengan hargaspesial. Harga tiket dimulai dari Rp 389 ribu.