Jenazah sedang bersiap diangkut oleh helikopter Eurocopter SA 365/AS365 Dauphin 2 (Dolphin) milik Basarnas di geladak KRI Bung Tomo (TOM)-357 di atas perairan Laut Jawa, Rabu 31 Desember 2014. ANTARA FOTO/Lettu Laut (P) Solihin
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Henry Bambang Soelistyo mengatakan belum ada temuan resmi badan pesawat AirAsia QZ 8501,yang jatuh dan hilang sejak Ahad lalu. Hingga kini tim pencari baru ditemukan serpihan-serpihan yang kemungkinan besar adalah bagian pesawat dan milik penumpang.
Namun, kata Soelistyo, informasi-informasi yang mengarah pada kemungkinan penemuan badan pesawat akan digunakan sebaik-baiknya. "Begitu ada dugaan, akan kita gunakan untuk menggali informasi itu," kata Henry Rabu, 31 Desember 2014. (Baca: Air Asia Jatuh, SBY Apresiasi Kerja Tim Pencari)
Bila pesawat ditemukan, kata Henry, tim pencari dan evakuasi tidak diizinkan menyentuh black box (kotak hitam) pesawat. "Ada perlakuan khusus terhadap flight recorder yang diketahui KNKT." (Baca:Cari Serpihan Air Asia, Basarnas Turunkan Penyelam )
Basarnas akan membantu tim KNKT untuk tiba di lokasi kotak hitam AirAsia QZ8501, baik di dalam pesawat atau bukan. "Mereka punya alat pinger untuk mendeteksi kotak itu. Kami siap bantu mencari."
Hari keempat pencarian AirAsia QZ8501, Badan SAR Nasional fokus pada sektor lima. Sektor ini berada sekitar 100 mil dari Perairan Pangkalan Bun. Luas pencarian di sektor lima ini adalah 168 kilometer persegi.