KPK Usut Pencucian Uang Fuad Amin Hingga 2003

Reporter

Selasa, 30 Desember 2014 06:24 WIB

Fuad Amin Imron, Ketua DPRD Bangkalan. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO , Jakarta:- Komisi Pemberantasan Korupsi resmi menetapkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangkalan Fuad Amin Imron sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana pencucian uang. Dengan pasal yang disangkakan ke Fuad, KPK bidik harta Fuad hingga tahun 2003.

"Penyidik menemukan bukti yang tegas yang kemudian disimpulkan ada dugaan terjadi tindak pidana pencucian uang," kata juru bicara KPK Johan Budi Sapto Pribowo melalui pesan pendek BlackBerry Messenger, Senin, 29 Desember 2014. (Baca:Anak Fuad Amin Serahkan Kasus Ayah ke KPK )

KPK memakai dua pasal untuk mengusut pencucian uang Fuad. Yaitu Pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 dan Pasal 3 ayat 1 UU Nomor 15 Tahun 2002 yang diubah dengan UU Nomor 25 Tahun 2003. Seluruhnya merupakan UU Pencucian Uang.

Tempo sempat memuat dugaan anak Fuad, yaitu Bupati Bangkalan Makmum Ibnu Fuad, mengetahui setoran dari PT Media Karya Sentosa yang mengalir ke ayahnya. Perusahaan swasta yang berkongsi dengan perusahaan daerah ini mendapat jatah pembelian gas dari Pertamina untuk pembangkit listrik Gili Timur, Bangkalan. Kendati konsensi itu diberikan oleh Fuad Amin pada 2007 saat ia masih menjabat bupati, aliran fulus mengalir hingga sekarang.(Baca:Tinggalkan KPK, Fuad Amin Janji Buka Kasusnya)

Suap untuk Fuad itu terkuak setelah KPK menangkap orang suruhannya yang juga adik iparnya, Abdul Rauf; dan Direktur PT Media Karya, Antonio Bambang Djatmiko. Dari mobil Rauf, penyidik menemukan uang Rp 700 juta. KPK juga menyita uang tunai Rp 4 miliar yang disimpan dalam tiga koper.

Lima rumah Fuad di Bangkalan pernah digeledah KPK. Fuad pernah melaporkan harta kekayaan dengan nilai sekitar Rp 6 miliar. Tapi diduga nilai hartanya melebihi itu.(Baca: 'Kasus Fuad Amin Bongkar Dinasti Politik Madura' )

Madura Corruption Watch mengungkapkan bahwa Fuadmemiliki banyak kekayaan yang tersebar di Surabaya, Bali, dan Jakarta. Lembaga swadaya masyarakat ini juga membeberkan, Fuad punya dua unit hotel di Bali. Menurut MCM, salah satu hotel ini baru dibeli pada November 2014 seharga Rp 16 miliar dengan uang muka Rp 4 miliar.

MUHAMAD RIZKI

Baca juga:
Kekerasan Seksual ke Anak di Kota Bekasi Tinggi

Polisi Tangkap Provokator Tawuran Manggarai-Tambak

Ini Bantuan Negara Jiran Cari Air Asia QZ8501

Basarnas Perluas Pencarian Air Asia QZ8501 Besok

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

18 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

21 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

23 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya