Air Asia dan Kisah di Balik Layar Liputan Adam Air
Editor
Rusman Paraqbueq
Senin, 29 Desember 2014 18:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa hilangnya pesawat Air Asia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura pada Ahad 28 Desember 2014 mengingatkan kembali dengan insiden pesawat Adam Air Boeing 737-400 yang jatuh di perairan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat Senin, 1 Januari 2007.
Kedua insiden ini hampir serupa. Pesawat Adam Air Boeing 737-400 mulanya dikabarkan hilang kontak pada sore hari, setelah lepas landas dari Bandar Udara Juanda, Surabaya pukul 12.55 siang. Pesawat ini hendak menuju Bandara Sam Ratulangi, Manado.
Farhan, anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Mandar mengaku punya kisah menarik ketika liputan kecelakaan pesawat Adam Air di tahun 2007 itu. Wartawan salah satu televisi nasional itu menuturkan, saat mendapat kabar musibah Adam Air beberapa jam setelah kejadian, tim SAR Gabungan bersama Polisi mencari jejak Adam Air di perairan Majene. Farhan ditugasi kantornya, ikut dalam pencarian itu.
Sehari setelah kejadian, menurut Farhan, pemerintah Sulawesi Barat bersama Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar menggelar jumpa pers khusus soal insiden itu. Dalam jumpa pers itu, diumumkan penemuan pesawat Adam Air di pegunungan Desa Rangoan, Kecamatan Matangnga, Polewali Mandar.
Dari ibukota Polewali Mandar ke Rangoan berjarak 35 kilometer, atau sekitar 300 kilometer dari Kota Makassar. "Saat itu juga tim bergerak ke Rangoan," kata Farhan kepada Tempo, Senin 29 Desember 2014.
<!--more-->
Namun, menurut Farhan, setelah tim SAR sampai di lokasi yang dimaksud, sehari berikutnya–atau hari kedua setelah Adam Air jatuh–tim SAR tak menemukan bangkai pesawat maupun jenazah penumpang.
Padahal saat jumpa pers, pemerintah menginformasikan sudah menemukan 90 orang jenazah dari 102 penumpang. Akhirnya pemerintah meralat informasi tersebut. "Saat itu, informasi lokasi jatuhnya Adam Air jadi simpang siur," kata Farhan.
Menurut Farhan, karena tak jelas lokasi bangkai Adam Air, tim SAR melakukan pencarian di sejumlah titik yang dicurigai, baik di perairan maupun di pegunungan. Tim SAR pun mengandalkan semua teknologi yang dimiliki dengan bantuan dunia internasional. Selain itu, tim SAR ikut dibantu paranormal untuk mendeteksi pesawat Adam Air.
Farhan masih mengingat banyak paranormal yang berdatangan ke Majene, baik dari Pulau Jawa maupun Manado. Mereka ada yang datang secara sukarela, dan adapula diboyong oleh keluarga korban.
Satu yang kisah menarik, menurut Farhan, ketika pencarian dilakukan dengan mengandalkan paranormal. Saat itu, tujuh hari setelah pesawat Adam Air dinyatakan hilang, tim SAR bersama paranormal mencari jejak Adam Air di pegunungan Limboro, Kecamatan Sendana, serta pegunungan di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene.
Di dua tempat tersebut, pemerintah Majene menyembelih seekor sapi dan seekor kambing. "Kedua binatang ini disembelih karena arahan paranormal," kata Farhan yang juga warga Majene ini.
<!--more-->
Malam hari setelah melakukan ritual tersebut, kata Farhan, terjadi keanehan. Salah seorang anggota tim SAR kerasukan mahluk halus. Lalu anggota tim SAR yang kerasukan tadi, dalam kondisi tak sadar berbicara di tengah rekan-rekannya. Ia mengatakan bahwa sesajen seekor sapi tersebut salah alamat karena bukan ditujukan langsung ke penjaga penghuni sekitar pegunungan melainkan ke penunggu tempat lainnya yang bertetangga dengannya.
"Yang mengaku penghuni tempat itu minta juga dipotongkan seekor sapi," katanya. Namun, kata Farhan, permintaan itu tak dipenuhi oleh pemerintah Majene dan tim SAR. Hasil pencarian jejak Adam Air di dua lokasi itu nihil.
Farhan menambahkan, di saat yang sama, tim SAR mencari jejak Adam Air di sekitar pegunungan Kabupaten Toraja, Sulawesi Selatan sampai ke Sulawesi Tengah, serta di sepanjang Selat Makassar.
Sembilan hari setelah pesawat hilang kontak, seorang nelayan asal Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan menemukan serpihan Adam Air di perairan selat Makassar. Serpihan inilah yang menguatkan lokasi jatuhnya pesawat Adam Air di sebelah barat Kabupaten Majene.
Informasi nelayan ini dikuatkan dengan temuan kapal Angkatan Laut Amerika Serikat USNS Mary Sears yang ikut membantu pencarian dengan menangkap sinyal kotak hitam pesawat di lokasi perairan Majene. Hampir sebulan setelah peristiwa tersebut, Adam Air pun dipastikan jatuh di perairan Majene. Penyebab kecelakaan, selain karena faktor kesalahan manusia, juga masalah cuaca yaitu pesawat menghindari awan cumulonimbus.
RUSMAN P
Berita terkait
Percakapan Terakhir Pilot Air Asia dengan ATC
8 Jam Cari Air Asia, TNI AU Tak Temukan Jejak
Lima Teori Hilangnya Pesawat AirAsia