Tujuh Kabupaten di Aceh Masih Terendam Banjir  

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 25 Desember 2014 06:18 WIB

Warga melintasi banjir di Desa Lubuk Nilam, Kecamatan Tanse, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, Kamis (1/3). ANTARA/Rahmad

TEMPO.CO, Banda Aceh - Meskipun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa puncak hujan di Aceh sudah terlewati, yaitu Oktober-November 2014, ancaman banjir tetap tinggi. Tujuh kabupaten di Aceh terendam banjir sejak Minggu, 21 Desember hingga Rabu, 24 Desember 2014.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho merilis banjir merendam 73 kecamatan di 7 kabupaten, yaitu Kabupaten Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Selatan, Pidie, Lhokseumawe, dan Banda Aceh. (Baca: Pengungsi Banjir di Bandung Ngungsi ke Gereja)

Daerah yang parah terendam banjir adalah di Aceh Timur dan Aceh Utara yang mencapai tinggi 50-400 sentimeter. Data sementara yang dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah, jumlah pengungsi mencapai 120.966 jiwa atau 20.570 kepala keluarga.

Di Aceh Timur, banjir merendam 25.773 rumah di 276 desa (23 kecamatan) sehingga menyebabkan 59.488 jiwa (14.514 KK) mengungsi. Daerah yang terparah adalah Kecamatan Julok yang terendam banjir hingga ketinggian 2 meter. Sebanyak 5.743 jiwa warga di 26 desa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Banjir di Aceh Utara melanda 20 kecamatan sejak Jumat, 19 Desember 2014. Hingga saat ini, masih dilakukan pendataan jumlah pengungsi. Banjir di Aceh Utara terjadi akibat sungai-sungai yang dangkal. Dengan demikian, ketika hujan, debit sungai meluap.

Selain hujan lokal, banjir ini juga diakibatkan hujan dari Kabupaten Bener Meriah dan Takengon. BPBD Kabupaten Aceh Utara bersama TNI, Polri, SKPD, relawan, dan masyarakat masih melakukan evakuasi warga yang terlanda banjir.

Bantuan logistik terus dikirimkan ke lokasi banjir. BPBD kesulitan untuk menuju lokasi banjir karena keterbatasan perahu karet, peralatan, logistik, kendaraan operasional, dan luasnya wilayah yang terendam banjir. Kebutuhan mendesak adalah perahu karet, makanan siap saji, selimut, tikar, pakaian, serta kebutuhan bayi dan anak.

Daerah di Aceh saat ini rentan terjadi banjir karena adanya sedimentasi di sungai akibat degradasi lingkungan. Perlu penanganan banjir secara komprehensif, baik struktural maupun non-struktural, agar risiko banjir dapat diminimumkan.

SUPRIYANTHO KHAFID













Berita Terpopuler
Rapat Islah di DPP Golkar, Yorris Gebrak Meja?
MUI Tak Haramkan Muslim Ucapkan Selamat Natal
Polisi Pindahkan Acara Natal Jokowi di Papua
Membandingkan Rapor Menteri Susi dan Menteri Puan








Advertising
Advertising

Berita terkait

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

1 jam lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

2 jam lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

13 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

18 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

19 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

1 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

1 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

1 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

1 hari lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya