TEMPO.CO, Jakarta - Tanwir Nuzirwan, tenaga kerja Indonesia asal Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam, menceritakan pengalaman buruknya di Malaysia. Tanwir merupakan salah satu tenaga kerja Indonesia ilegal yang terjaring razia petugas Malaysia.
Akibat razia ini, Tanwir kehilangan semua hartanya. Akibatnya, Tanwir gagal membawa uang untuk keluarga di Aceh. "Saya datang ke Malaysia dengan visa pelancong, jadi hanya punya izin resmi selama sebulan," katanya. (Baca: TNI Siapkan 8 Hercules untuk Pemulangan TKI)
Rencananya, Tanwir ingin mengurus dokumen resmi supaya bisa bekerja secara legal di Malaysia. "Dua kali saya tertipu saat akan mengurus permit (izin kerja). Yang pertama, 1.500 ringgit. Yang kedua, 1.000 ringgit. Duit hilang, saya tetap ilegal di Malaysia," ujar Tanwir menceritakan kepahitannya kepada Tempo, Selasa, 23 Desember 2014.
Akibatnya, Tanwir ditangkap polisi di stasiun kereta KL Sentral pada awal bulan ini. "Saat ditangkap itulah, uang, ponsel pintar, dan semua barang-barang berharga saya diambil. Jadi, saya pulang ke Indonesia kali ini cuma membawa baju di badan." (Baca: 1.400 TKI Ditahan Di Malaysia)
Cerita serupa disampaikan Jasminidar asal Lhokseumawe, Aceh, yang harus mendekam di penjara Imigrasi selama hampir dua bulan karena melebihi izin tinggal.
Karena itu, Jasminidar mengaku enggan kembali ke Malaysia. "Saya tak akan kembali lagi ke Malaysia. Selain karena pengalaman pahit selama di penjara, usia saya yang sudah lewat 40 juga tidak memungkinkan lagi." (Baca: Indonesia Minta Malaysia Tindak Majikan Ilegal)
Jasminidar menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan pemerintah. "Senang bisa naik kapal tentara," tuturnya pendek.
Mereka merupakan bagian dari kumpulan TKI ilegal yang dipulangkan pemerintah Indonesia menggunakan delapan pesawat Hercules.
MASRUR | KUALA LUMPUR
Berita terpopuler lainnya:
4 Rencana Menteri Susi yang Berantakan
Gubernur FPI Pantang Ucap Selamat Natal ke Ahok
Eva Bande, Dipenjara Gara-gara Bela Petani
Ahok Makan Babi, Ibu-ibu di NTT 'Klepek-klepek'
Berita terkait
Kementerian Luar Negeri Rusia Mengutuk Upaya Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia dan Doakan Lekas Sembuh
1 hari lalu
Kementerian Luar Negeri Rusia dengan keras mengutuk serangan pada perdana menteri Slovakia dan mendoakan agar Robert Fico lekas bugar
Baca SelengkapnyaKementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina
1 hari lalu
Kementerian Luar Negeri kembali menegaskan dukungan pemerintah dan rakyat Indonesia terhadap Palestina.
Baca SelengkapnyaKementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel
2 hari lalu
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)
Baca SelengkapnyaIndonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi
4 hari lalu
Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia Mengutuk Pembakaran Kantor UNRWA di Yerusalem oleh Warga Israel
6 hari lalu
Kementerian Luar Negeri RI mengatakan aksi pembakaran markas besar UNRWA di Yerusalem oleh warga ekstremis merupakan tanggung jawab Israel.
Baca SelengkapnyaKementerian Luar Negeri Komentari Maraknya Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina
7 hari lalu
Kementerian Luar Negeri menilai gelombang unjuk rasa pro-Palestina di sejumlah negara adalah bentuk kekecewaan mahasiswa pada negara atas perang Gaza
Baca SelengkapnyaKementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah
9 hari lalu
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel
9 hari lalu
Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.
Baca SelengkapnyaMenlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali
11 hari lalu
Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.
Baca SelengkapnyaKementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina
11 hari lalu
Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.
Baca Selengkapnya