Buru Pencuri Ikan, Anggaran Biaya Patroli Ditambah

Reporter

Editor

Suseno TNR

Minggu, 21 Desember 2014 05:48 WIB

Kapal perang TNI-AL berpatroli di perairan Selat Malaka. Dok. TEMPO/ Arie Basuki

TEMPO.CO , Jakarta - Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Asep Burhanudin mengatakan pemerintah akan menambah anggaran untuk biaya operasional kapal patroli milik TNI Angkatan Laut dan Polri. Rencana anggaran itu sudah dimasukan dalam APBN 2015. "Anggaran itu untuk biaya operasional 210 hari dalam setahun," kata Asep, Sabtu, 20 Desember 2014.

Menurut Asep, dalam APBNP 2014, anggaran operasional kapal sebesar 135 miliar hanya cukup untuk 66 hari dalam setahun. Tahun depan pemerintah sudah mengajukan anggaran Rp 341 miliar untuk 210 hari operasional. "Kita pakai bbm non-subsidi dan ada kapal kita yang naik dock juga," ujar Asep.

Asep menambahkan, saat ini pengawasan terhadap kapal-kapal pencuri ikan memang belum maksimal. Kementrian Kelautan dan Perikanan memang memiliki kapal pengawas yang sebanyak 27 unit. Namun kapal-kapal itu telah berhenti beroperasi sejak September 2014. "Karena sudah kehabisan bahan bakar," ujar Asep. "Satu kapal pengawas biaya operasionalnya bisa mencapai 700 juta sehari."

Kendala bahan bakar ini menjadi salah satu penyebab sulitnya pengawasan kapal asing di perairan Indonesia. Karena itu, otomatis yang berperan dalam pengawasan adalah TNI AL, Barkokamla, Polair dan Beacukai (baca juga: Menteri Susi Intai 13 Kapal, TNI Tak Bergerak).

Namun, Asep optimis jika seluruh aparat penegak hukum dapat bekerja sama melakukan pengawasan terhadap kapal-kapal asing yang mencuri ikan di laut Indonesia, lambat laun kedaulatan perairan Indonesia akan tercapai (baa juga: Ini Cara Kerja Bakorkamla Tangkap Kapal Ilegal). "Ditambah tahun 2015 kami mendapat tambahan anggaran yang cukup besar," ujar Asep.

DEVYERNIS | KHAIRUL ANAM

Berita lain:
Soal Lapindo, Ruhut: Ical Bisa Ditertawakan Kodok

Lindungi Kapal Vietnam, Menteri Susi Diprotes

Priyo Budi Diam-diam ke Rumah Akbar Tandjung





Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

3 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

24 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

30 Januari 2024

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

18 Januari 2024

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

Aturan penangkapan ikan terukur terus dimatangkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

14 Januari 2024

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

Top 3 dunia adalah Eropa terpecah dalam serangan Houthi Yaman, AS mengungkap dugaan suap ke pejabat RI, hingga kapal tanker gunakan kru Cina.

Baca Selengkapnya

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

13 Januari 2024

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

Pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diduga terima suap dari perusahaan asal Jerman. Ini tanggapan KKP.

Baca Selengkapnya

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

14 Desember 2023

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

Febriani, Wartawan Tempo juara pertama pada Kategori Cetak pada lomba Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB) 2023.

Baca Selengkapnya