Polri Bentuk Tim Baru Kasus Munir

Reporter

Editor

Jumat, 24 Juni 2005 14:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Kepala Polri Jenderal Da'i Bachtiar menyatakan, kepolisian akan membentuk tim baru untuk menginvestigasi kasus meninggalnya aktivis Munir. Langkah ini diambil Polri setelah mendapat masukan data dan fakta dari tim pencari fakta bentukan Presiden Yudhoyono.Dikatakannya, Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Makbul Padmanegara mengatakan kepadanya agar melengkapi informasi yang begitu banyak dari tim pencari fakta. "Termasuk adanya dokumen empat skenario pembunuhan Munir," tuturnya. Da'i menjelaskan, polisi sangat terbantu oleh tim pencari fakta. Apalagi, tim itu lebih luas karena tak harus bekerja menurut dasar hukum. "Lain dengan penyidik Polri, kalau melakukan upaya paksa, harus kuat dasarnya. Walaupun, kewenangan tim memang tak bisa memaksa," katanya.Da'i menjelaskan rekonstruksi di Cengkareng kemarin dilakukan secara tertutup demi lancarnya penyidikan. "Selama proses penyidikan, hal-hal untuk diungkapkan ke publik sangat dibatasi. Semua akan terbuka saat sidang pengadilan," katanya.Menurut Da'i, dalam rekonstruksi bisa saja ditemukan sebuah fakta baru. "Misalnya saat reka ulang, pelaku bisa saja tidak melakukan hal yang ada di BAP. Atau malah melakukan hal yang lain. Itulah fakta barunya, yang harus ditindaklanjuti dalam pemeriksaan selanjutnya," tuturnya.Da'i menambahkan, pemeriksaan polisi kepada Hendopriyono merupakan bagian dari penyidikan yang memang harus dilakukannya. "Kalau suatu saat kami memperoleh masukan berbeda, ya akan kami panggil lagi," tuturnya. Jojo Raharjo

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

4 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

4 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya