TEMPO Interaktif, Pyongyang:Presiden Megawati Soerkarnoputri dan rombongan mendapat sambutan hangat di Pyongyang, Korea Utara, kemarin malam. Saat menghadiri konser musik militer Republik Demokrasi Rakyat Korea di Gedung Teater Mansudae, para pejabat Indonesia disambut gemuruh tepukan tangan. Pesan persahabatan tampak dikemas dengan seksama oleh tuan rumah. Ini terlihat dari sajian rancak sepuluh lagu, tiga diantaranya lagu Indonesia yakni Halo-halo Bandung, Bagimu Negeri dan Nyiur Melambai. Tak hanya dinyanyikan dalam Bahasa Indonesia, tetapi juga diterjemahkan dalam Bahasa Korea. Presiden Megawati terlihat menikmati pertunjukan itu. Ketika Presiden Megawati mengunjungi Istana Pelajar Sekolah Mayongdae, pukul 11.30 waktu setempat, sambutan penuh hormat diberikan oleh sekitar seratus pelajar sekolah dasar dengan pakaian warna-warni di aula yang megah. Mereka mempertontonkan kepiawaian melukis, merenda, menari dan bermain musik di berbagai ruangan. Lagu-lagu Indonesia tak ketinggalan dilantunkan. Keseriusan menyambut oleh pemerintah Korea Utara telah terlihat sejak pesawat mendarat di Bandar Udara Sun’an, Pyongyang, Kamis petang. Pasukan kehormatan dari ketiga angkatan berbaris rapi. Presiden Presidium Majelis Tertinggi Rakyat, Kim Yong Nam, menjemput di bawah tangga. Ketika pemimpin kedua negara itu berdiri di podium untuk menerima defile pasukan, di belakang tampak ratusan wanita dengan pakaian nasional bewarna-warni antusias mengelu-elukan. Seusai itu Presiden Megawati dan rombongan diterima di tempat persemayaman mendiang Jenderal Besar Kim Il Sung, Presiden dan Bapak Bangsa Republik Demokratik Rakyat Korea yang meninggal dunia pada 1994 dan digantikan putranya, Marsekal Kim Jong Il. Setelah itu penerimaan resmi, Presiden Megawati menerima anugerah bintang kelas satu dari pemerintah Korea Utara yang disematkan oleh Kim Yong Nam. Kepiawaian memainkan lagu-lagu Indonesia itu telah mengundang decak kagum para pejabat Indonesia. Seorang pejabat Kedutaan Besar Indonesia memberikan informasi, “Mereka kami kirimi kaset lagu-lagu Indonesia seminggu lalu.” Seorang pejabat senior Sekretariat Negara, yang telah berulangkali mengikuti kunjungan kenegaraan, sempat berujar, “Saya belum pernah menyaksikan sambutan sehangat ini.” (Bambang Harymurti)