Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Tedjo Edy Purdjianto di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijanto mengatakan akan membahas soal pergerakan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah di Indonesia, siang ini. Pembahasan termasuk soal 12 warga negara Indonesia yang ditahan kepolisian antiteror Malaysia karena diduga akan bergabung dengan ISIS.
"Kepolisian sedang mendalami keterlibatan mereka. Siang ini, akan saya kumpulkan untuk me-review semua yang terjadi di Indonesia," ujar Tedjo di Jakarta, Selasa, 16 Desember 2014. (Baca: Sampang Belum Tahu 2 Warganya Gabung ISIS)
Menurut Tedjo, ada ratusan WNI yang ditengarai akan bergabung dengan ISIS. Selain itu, mereka juga dicurigai berhubungan dengan empat warga negara asing asal Turkistan yang ditangkap di Poso, Sulawesi Tengah, pada September lalu.
Polisi mengatakan empat WNA tersebut datang ke Indonesia untuk mengikuti latihan militer dengan kelompok teroris pimpinan Santoso. Sedangkan kelompok Santoso sempat mendeklarasikan dukungan kepada ISIS. (Baca: Teror di Australia, KJRI Buka Layanan Pengaduan)
"Pak Presiden meminta untuk diantisipasi agar tidak mengganggu pembangunan di sana. Kami lakukan pendalaman, sehingga mereka tidak seenaknya keluar-masuk," tutur Tedjo.
Paspor warga asing yang dicurigai bergabung dengan ISIS akan ditahan. "Banyak yang masuk ke Poso. Paspornya kami tahan kalau terbukti dia bergabung dengan ISIS," kata Tedjo.