Longsor Banjarnegara, Sultoni Kehilangan 8 Saudara  

Reporter

Senin, 15 Desember 2014 18:51 WIB

Presiden Joko Widodo, bersama-sama dengan sejumlah aparat TNI melihat kondisi di lokasi terjadinya longsor di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, 14 Desember 2014. SESKAB/Andi Widjajanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika raungan sirine ambulans terdengar, Sultoni beranjak dari tempat duduknya, bangku kayu panjang yang disediakan Puskesmas Karangkobar, Banjarnegara. Namun pria 60 tahun itu hanya berdiri sejenak, lalu duduk kembali. Meski tidak menangis, sesekali tangannya menyeka rembesan air mata yang tak kuasa ditahan. Kedatangannya hanya ingin memastikan keluarganya yang tertimbun longsor berhasil ditemukan.

"Saya ikhlas mereka pergi. Namun dada terasa berat jika mereka tak bisa dimakamkan," ujar warga Desa Sumbang ini saat ditemui Tempo di ruang tunggu Puskesmas Karangkobar, Senin, 15 Desember 2014. (Baca: Ribuan Titik Longsor dan Banjir di Sumatera Barat)

Hari ini adalah hari keempat ia menunggu kabar. Sultoni tak menyangka, longsor yang terjadi di Dukuh Jembung Sabtu petang lalu menjadikan delapan anggota keluarganya pergi selamanya.

Kedelapan itu adalah dua anaknya, Wardi dan Chamim; kedua menantunya, Esti dan Martini; serta empat cucunya: Kefin, Sefi, Ratna, dan Rafa. Hingga hari keempat, baru Chamim, Wardi, Sefi, dan Martini yang sudah ditemukan. (Baca: Longsor Banjarnegara, Tujuh Kecamatan Krisis BBM)

Puskesmas Karangkobar ditentukan sebagai tempat penyerahan jenazah kepada keluarga korban. Ratusan warga berkumpul menantikan kabar kedatangan jenazah keluarganya. Suara tangis bersautan dengan sirine ambulans.

Saat ambulans yang mengangkut Martini tiba, Sultoni hanya berdiri. Dia tak mendekat, atau melihat jenazah untuk terakhir kalinya. Ia hanya memerintahkan tetangganya untuk memastikan jenazah yang tiba adalah menantunya. "Saya sudah ikhlas. Biarkan Martini dimakamkan dengan tenang," ujarnya lirih. Untuk mengusir tangis, dia menyulut sebatang rokok, lalu menghisapnya dalam-dalam.

Jenazah Martini tak sempat diturunkan. Keluarga sepakat langsung dimakamkan di pemakaman umum di Dukuh Ngaliyan. Sultoni juga tidak menghadiri pemakaman. Ia bersama istrinya, Boni, 50 tahun, memilih menunggu kabar kedatangan jenazah anggota keluarga yang lain.

Nasiyah, 50 tahun, warga Dusun Gondang juga sudah empat hari menunggu kabar ditemukannya empat keponakannya. Bersama dengan ratusan warga yang lain, ia selalu berharap, sirine yang meraung adalah kabar ditemukannya jenazah keluarganya yang tertimbun longsoran bukit Telaga Lele. Sebagaimana Sultoni, Nasiyah juga mengaku ikhlas kehilangan empat anggota keluarganya, serta puluhan temannya dalam waktu bersamaan. Ia tak tampak menangis.

SOHIRIN | DINDA LEO LISTY

Berita Terpopuler
Ahok: Kelemahan Saya Sudah Cina, Kafir Pula
Susi: Jangankan Cina, Amerika pun Kita Lawan
2 Penyebab Longsor Banjarnegara Versi UGM
Kata KPK Soal Transaksi Mencurigakan Kasus BJB
Kontras Ancam Laporkan Jokowi ke PBB

Berita terkait

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

22 hari lalu

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

Tim Tagana Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, kesulitan melakukan evakuasi korban bencana banjir yang menerjang enam desa tadi malam.

Baca Selengkapnya

UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

20 Desember 2023

UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

UAV Wing Loong-2H yang dikembangkan secara independen oleh Cina, dikerahkan untuk mendukung pekerjaan penyelamatan darurat pasca-gempa bumi di Gansu

Baca Selengkapnya

Bangunan Evakuasi Korban Bencana di Sumbar Terbengkalai

27 April 2023

Bangunan Evakuasi Korban Bencana di Sumbar Terbengkalai

Tempat evakuasi korban bencana sementara di Padang, Sumbar, rusak. Di Kepulauan Mentawai, warga kelimpungan mencari tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Jasad Sopir Ojek Online yang 3 Hari Tertimpa Bangunan di Cianjur Berhasil Dievakuasi

23 November 2022

Jasad Sopir Ojek Online yang 3 Hari Tertimpa Bangunan di Cianjur Berhasil Dievakuasi

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur Atep Hermawan Permana menjelaskan jasad korban dikeluarkan dari lubang beton dan langsung dibawa ke RSUD Sayang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ton Bantuan Logistik Dikirim ke Mamuju Lewat Jalur Laut

16 Januari 2021

Ratusan Ton Bantuan Logistik Dikirim ke Mamuju Lewat Jalur Laut

TNI AL telah mengirim ratusan ton bantuan logistik ke Mamuju, Sulawesi Barat menggunakan Kapal Perang KRI Teluk Ende - 517.

Baca Selengkapnya

Cerita Evakuasi Korban Banjir Bekasi, Tanpa Bantuan 36 Jam

3 Januari 2020

Cerita Evakuasi Korban Banjir Bekasi, Tanpa Bantuan 36 Jam

Korban Banjir di Jalan Juanda, Margahayu, Kota Bekasi tak mendapat bantuan 36 jam. Bertahan di tengah banjir yang mengepung kediaman mereka.

Baca Selengkapnya

Tim Evakuasi Siapkan Anjing Pelacak Cari Korban Tsunami Banten

24 Desember 2018

Tim Evakuasi Siapkan Anjing Pelacak Cari Korban Tsunami Banten

Tim evakuasi menerima informasi bahwa masih banyak korban tsunami Banten yang belum ditemukan.

Baca Selengkapnya

Cerita Sopir Eskavator Saat Evakuasi Jenazah Korban Gempa Palu

12 Oktober 2018

Cerita Sopir Eskavator Saat Evakuasi Jenazah Korban Gempa Palu

Sarmin sudah datang ke Palu sejak H+4 gempa Palu untuk membantu proses evakuasi korban gempa dan membuka jalur evakuasi.

Baca Selengkapnya

Hujan Iringi Proses Evakuasi Hari Terakhir Korban Hilang di Palu

11 Oktober 2018

Hujan Iringi Proses Evakuasi Hari Terakhir Korban Hilang di Palu

Proses evakuasi korban gempa Palu akan dihentikan sore ini seiring dengan berakhirnya masa tanggap darurat bencana.

Baca Selengkapnya

Harapan Keluarga Korban di Hari Terakhir Tanggap Darurat Palu

11 Oktober 2018

Harapan Keluarga Korban di Hari Terakhir Tanggap Darurat Palu

Evakuasi korban gempa Palu direncanakan dihentikan sore ini seiring berakhirnya masa tanggap darurat bencana.

Baca Selengkapnya